Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 165.
-
Jika setiap warga negara menuntut haknya, negara tak bakalan kacau. Kan ada Goverment yang bakal mengelola penyaluran hak-hak tersebut sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan dari situlah goverment betul-betul ada kerjaan, bukan pengannggur terselubung yang makan gaji buta dari uang rakyat.
-
Kalau otak dan hati tidak mau nyopet, pejabat tak bakal pusing pikir balik modal kampanye.
-
Ibarat ranting pohon patah, mau disambung pakai apa juga nggak bakal bisa balik keadaannya kayak semula.
-
Penjara sekalipun tak bakal mampu mendidikku jadi patuh.
-
Calon orang sukses adalah orang yang mau menunda kesenangan. Asal yang berat udah bisa kita lewati, hal-hal yang menyenangkan pasti bakal mengikuti.
-
Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.
-
Hidup itu seperti roda. Kadang kita ada di atas, kadang kita ada di bawah. Hidup bagai sekotak cokelat, entah rasa apa yang bakal kita dapetin. Hidup juga kayak cuaca. Hari ini bisa hujan, besok bisa cerah. Tapi, lo nggak akan punya hujan selamanya, atau kemarau selamanya. Kita butuh pahit dan manis secara bersamaan, sebuah bentuk keseimbangan.
-
Hanya karena orang-orang bakal minum bukan berarti mereka bakal mabuk.
-
Pas kita ada di masa lalu, kita nggak sabar pengen lihat masa depan. Eh, pas udah di masa depan, kita bakal rindu sama masa lalu kita.
-
Manusia akan selalu berusaha, tetapi kehendak yang diatas juga yang bakal memutuskannya.
-
Sekarang emang brengsek, tapi cowok kayak gue bakal setia sampai mati sama pasangan sehidup semati nantinya.
-
…jari manis melambangkan pasangan kita. Coba deh satukan telapak tanganmu. Kayak gini. Jempol ketemu jempol, telunjuk ketemu telunjuk, jari tengah ketemu jari tengah dan seterusnya. Jempol melambangkan orangtua, telunjuk melambangkan saudara, jari tengah melambangkan diri sendiri, jari manis melambangkan pasangan, dan yang terakhir jari kelingking melambangkan anak-anak kita nantinya. Dengan posisi kayak gini, kita bisa memisahkan jempol, karena orangtua enggak ditakdirkan bersama kita selamanya. Jari telunjuk juga bisa dipisahin karena kita enggak ditakdirkan bersama saudara kita seumur hidup. Mereka pasti bakal ninggalin kita dan punya keluarga sendiri. Kelingking juga dipisahin karena anak kita nanti enggak akan selamanya bareng kita. Mereka akan jadi dewasa, terus punya kehidupan sendiri. Sedangkan jari manis melambangkan pasangan. Gimanapun kita berusaha memisahkan, kita enggak akan berhasil. Karena pasangan kitalah yang ditakdirkan bersama kita selamanya, dalam suka dan duka.
-
Pribumi Hindia sangat sederhana. Takkan ada perang yang bakal mereka menangkan. Apa arti parang dan tombak di hadapan senapan dan meriam?
-
Karma. Hukum karma! Siapa yang menabur angin, dia akan menuai badai. Siapa yang menanam, dia bakal memanen hasilnya. Siapa yang menyakiti hati seseorang, dia juga akan merasakan sakit yang sama. Seperti yang kamu lakukan dengan mengkhianati Yama, akhirnya kamu sendiri yang menuai akibatnya!
-
Bakal jadi apa kau ini kalau aku tidak sanggup bersikap keras? Terhadap siapa saja. Dalam hal ini biar cuma aku yang jadi kurban, sudah kurelakan jadi budak belian. Kaulah yang terlalu lemah, Ann, berbelas kasihan tidak pada tempatnya.
-
Hidup di usia dewasa memang tidak semudah yang dibayangkan. Menjalani masa-masa memasuki dunia kerja senantiasa harus siap dengan drama karena di kurun waktu ini drama kehidupan bakal ngalahin dahsyatnya sinetron Noktah Merah Perkawinan.
-
Jangan pelit buat berbagi ilmu, karena itu nggak akan bikin rugi atau bikin ilmu kita berkurang. Sebaliknya, ilmu kita bakal makin nempel di kepala. Apabila kita membantu orang lain maka suatu hari nanti saat kita butuh bantuan, yakin deh ada seseorang yang akan membantu kita.
-
Perempuan itu kayak kaca, kalau retak ya bakalan retak seumur hidup dan nggak bakal bisa balik kayak semula. Gimana pun caranya.
-
Saat kita memandang sesuatu secara sekilas dan menciptakan persepsi secara sepihak, kita memang ga bakal tahu sepenuhnya akan hal itu. Sampai saatnya kita berinteraksi secara langsung, sehingga kita benar-benar mengenalnya. Serese-resenya guru kalian, pasti mereka punya alasan yang baik untuk kalian, kawan. Percayalah.
-
…tapi kamar mandi itu sangat menyeramkan. Tidak ada seorang pun yang berani pergi ke sana. Tempatnya pun cukup jauh dari keramain. Benar kamu mau ke sana? Kalau kamu ke sana, aku tidak bisa menjamin kau bakal balik lagi dengan tidak menangis.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal bakal akan selalu Anda temukan di JagoKata.com