Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 26.
-
Ayahku adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupku.
-
Aku imigran dari surga yg diselundupkan ke bumi oleh ayahku di kamar pengantin dan tegang.
-
Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya. Sampai ketika nanti aku menemukan jodohku, ayahku akan sangat berhati-hati mengizinkannya.
-
Ayahku selalu mengatakan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk melakukan segala hal yang kamu ingin lakukan. Dan dia mengatakan.”kamu tidak akan tahu apa yang kamu capai hingga kamu mencobanya.”
Asli:My father used to say that it’s never too late to do anything you wanted to do. And he said, ‘You never know what you can accomplish until you try.
-
Jika duniaku ini hancur di esok hari, aku akan melihat lagi semua kesenangan, kegembiraan, dan manfaat yang aku sudah sangat beruntung untuk memilikinya. Bukan kesedihan, bukan kesahalahan, atau ayahku yang meninggalkan rumah, tapi kebahagiaan dari hal lain. Itu sudah cukup.
-
Mungkin ini cinta atau ketertarikan sesaat. Aku tak tahu. Aku hanya merasa menemukan sosok yang berbeda. Laki-laki yang tidak seperti ayahku. Laki-laki yang bersusah payah demi melindungi perempuan.
-
Kau memang bernyawa. Tapi bagiku kau hanya sekedar boneka yang tidak berguna. Dan selamanya, bagiku kau hanya bencana. Kau telah merenggut nyawa ayahku. Bahkan kini aku harus menikahimu. Tidakkah kau berpikir ini tidak adil? Karena kau, aku kehilangan satu-satunya anggota keluargaku. Tapi anehnya aku harus bertanggung jawab atas kecatatanmu. Jangan pernah bermimpi untuk kuanggap sebagai seorang istri. Itu hanya akan ada di khayalanmu. Dan sampai kapan pun, bahkan sampai aku mati sekalipun, aku akan tetap membencimu!
-
Ayahku bukanlah seorang yang gagal. Lagipula, dia adalah ayah dari seorang presiden Amerika Serikat.
-
Bukan salahku mereka berpisah. Aku punya hak bertemu dengan ayahku sesering yang kuinginkan dan tidak didikte ibu! Aku ini bukan perabot dapur, yang dibawa-bawa waktu pindah dan ditaruh di dalam dapur yang baru!
-
Selama ini aku merasa terlalu menutup hatiku, seharusnya aku menyadari. Jika ayah patut bahagia. Bahwa bunda sudah pergi – bunda takkan pernah tergantikan posisinya, tapi Tante Ajeng layak mendapatkan kesempatan. Selama ini Tante Ajeng selalu baik padaku meski aku selalu memperlakukannya semena-mena. Semestinya aku tahu, ia tak pernah mencoba menjadi bunda, ia hanya menunjukkan betapa ia menyayangiku seperti ia sayang pada ayah. Aku adalah bagian tak terpisahkan dari ayah, ia tak mungkin hanya mencintai ayahku saja. Tante Ajeng bilang tak mungkin mencintai dengan setengah-setengah, cinta adalah totalitas.
-
Aku menunduk, memandangi kaki ayahku yang entah bagaimana, terlihat menyatu dengan warna lantai dapur ini. Kaki itu lalu menggosok-gosok tanah dengan pelan, seolah menyapanya.
-
Jika ayah patut bahagia. Bahwa bunda sudah pergi – bunda takkan pernah tergantikan posisinya, tapi Tante Ajeng layak mendapatkan kesempatan. Selama ini Tante Ajeng selalu baik padaku meski aku selalu memperlakukannya semena-mena. Semestinya aku tahu, ia tak pernah mencoba menjadi bunda, ia hanya menunjukkan betapa ia menyayangiku seperti ia sayang pada ayah. Aku adalah bagian tak terpisahkan dari ayah, ia tak mungkin hanya mencintai ayahku saja. Tante Ajeng bilang tak mungkin mencintai dengan setengah-setengah, cinta adalah totalitas.
-
Aku tak malu mengatakan bahwa dari semua pria yang pernah kutemui, tak ada yang sebanding dengan ayahku, dan aku tak akan pernah mencintai seorang pria lain sebanyak itu.
Asli:I am not ashamed to say that no man I ever met was my father's equal, and I never loved any other man as much.
-
Ayahku mengubah hidupku dengan cara mendesak aku untuk menjadi lebih baik dari keadaanku saat itu, dan dengan keyakinan bahwa aku bisa menjadi lebih baik.
-
Ayahku selalu bilang padaku, carilah kerja yang kau cintai dan kau tidak akan pernah merasa harus bekerja seharian dalam hidupmu.
-
Begitulah, Ann, upacara sederhana bagaimana seorang anak telah dijual oleh ayahnya sendiri, jurutulis Sastrotomo. Yang dijual adalah diriku; Sanikem. Sejak detik itu hilang sama sekali penghargaan dan hormatku pada ayahku; pada siapa saja yang dalam hidupnya pernah menjual anaknya sendiri. Untuk tujuan dan maksud apapun.
-
Seperti apa tampang ayahku? Bagaimana aku harus memanggilnya? Daddy? Father? Pops? Papa? Atau cukup Brian saja? Apakah dia masih sendiri atau sudah punya keluarga? Bagaimana kalau dia tidak bisa menerimaku? Bagaimana kalau keluarganya jika memang ada keberatan dengan kehadiranku? Apa yang akan kulakukan di sana? Bagaimana dengan sekolahku? Apa aku akan mendapat teman di sana? Apa yang akan kulakukan jika ternyata ayahku menolak mengasuhku? Apakah aku harus pergi? Ke mana aku harus pergi? Jika terjadi sesuatu di sana, siapa yang bisa kuhubungi?
-
Ayahku butuh aku, Dhis. Dia cuma punya ibu, loncat indah, dan aku. Sekarang ibu udah nggak ada, aku keluar tim. Dia gimana?
-
Ayahku menganggap berjalan-jalan di pegunungan sama nilainya dengan pergi ke gereja.
Asli:My father considered a walk among the mountains as the equivalent of churchgoing.
Those Barren Leaves (1925) Fragments from the Autobiography of Francis Chelifer -
Sekalipun aku tetap bingung kenapa ayahku tiba-tiba menjadi perempuan, dan aku merasa tidak nyaman lagi duduk dipangkuannya dan tidak ingin bicara dengannya, namun aku tidak bisa mendengar ibu mengatakan ayahku sudah gila. Aku tetap meyakini bahwa ia tidak gila, hanya saja bagi ibuku ia memang mungkin sudah gila.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal ayahku akan selalu Anda temukan di JagoKata.com