Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 54.
-
Bahkan udah dua tahun gue kabur, gue capek. Tapi sakitnya nggak hilang juga, Ka. Sekarang, kasih tahu gue, gimana caranya gue nggak ngerasain sakit sialan ini tanpa harus berpura-pura kalau semuanya baik-baik saja.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Jakarta memang sangat lihai membuat orang-orang menua lebih cepat di jalanan.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Kebersamaan lebih dari sekedar nilai sebuah nomor handphone kan?
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Kerja itu ada waktunya, istirahat juga. Jangan kerja di waktu istirahat.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Banyak persahabatan yang berujung jadi cinta, karena kamu tidak perlu mencari ke ujung dunia untuk menemukan pendampingmu kelak. Cukup dengan lihat dulu di sekitarmu. Siapa tahu dia sudah ada di sampingmu sejak dulu.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Benar rupanya, tidak akan pernah ada persahabatan antara lelaki dan perempuan tanpa cinta dan nafsu di dalamnya.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Sekarang, gue cuma mohon satu hal, Ma. Kasih diri lo dan kita semua kesempatan. Kita bangun lagi persahabatan ini, dan kita robin tembok bernama masa lalu yang ada di antara kita bertiga.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Menikah itu dianggap sebagian orang untuk menjerat kebebasan individu di dalam pernikahan itu. Padahal pernikahan sebenarnya adalah kebebasan. Karena kita udah saling pegang janji sehidup-semati dan saling berkomitmen untuk jujur, percaya, dan setia.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Belajar untuk membuat laki-laki merasa dibutuhkan.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Bukan mama yang seharusnya meminta maaf. Harusnya aku yang minta maaf karena belum bisa bikin mama bahagia dengan aku yang menikah. Maaf untuk itu, Ma. Aku belum siap untuk mencintai seseorang dan nantinya aku berubah sebagai orang yang menyakitinya.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Nikah itu bukan cuma tentang cinta dan kesiapan materi. Tapi juga mental.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Sakit hati itu mengendap dan terus menerus, nggak mau berhenti sampai sekarang. Padahal gue cuma mau mereka bahagia. Dan… berharap kalau suatu saat nanti gue juga bisa nemuin cowok yang juga sayang sama gue. Yang bisa bales perasaan gue.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Cinta itu ada banyak caranya untuk datang. Ada yang tiba-tiba, ada yang karena terbiasa, ada juga yang pas pertama kali lo ngeliat dia lo ngerasa kalau cuma orang itu yang bisa bikin lo bahagia walaupun cuma dengan ada di sampingnya.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Cinta itu, bukan sesuatu yang harus dipahami, tapi diresapi sampai lo bener-bener ngerasain cinta itu sendiri di hati lo.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Hidup lo kadang terlalu monoton tanpa lo sadari, dan jangan jadiin patah hati kronis sebagai template untuk hidup lo itu.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Karena tak ada namanya bekas sahabat selama apa pun kita meninggalkan mereka. Sahabat tetaplah sahabat.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Katanya, kalo lo nyambut tahun baru dengan keadaan hati yang buruk, sepanjang tahun itu bener-bener nggak bagus buat lo.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Menikah itu harus membutuhkan alasan logis?
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Perasaan tidak bisa disetir hanya dengan sebuah cincin yang melingkari jari manis seseorang. Fisik mungkin selalu ada di dekatnya, tapi siapa yang tahu kalau hati bisa saja menyebut nama orang lain.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine -
Pernikahan itu mengandung kompromi dan toleransi seumur hidup.
Wedding Rush― Jenny Thalia Faurine
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Wedding Rush dari Jenny Thalia Faurine akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Jenny Thalia Faurine
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261