
Jalaluddin Rumi
Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia
Hidup: 1207 - 1273
Kategori: Filsuf | Penyair (Modern) Negara: Iran
Lahir: 30 September 1207 Meninggal: 17 Desember 1273
Kata-kata Bijak 1 s/d 9 dari 9.
-
Puasa adalah upacara korban kita, ia adalah
kehidupan bagi jiwa kita; mari kita korbankan badan
kita, karena jiwa telah datang menjadi tamunya.Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Bulan puasa telah datang, larangan raja mulai
berlaku; jauhkan tanganmu dari makanan, hidangan
rohani telah tersedia.Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Hati telah menukar tabir gelapnya dan mengepak
sayapnya ke angkasa, hati, yang berwujud malaikat,
sekali lagi tiba di tengah mereka,Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Iman yang teguh adalah awan lembut, kearifan
adalah hujan yang tercurah darinya, karena di bulan
iman ini Al-Qur’an diwahyukan.Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Bila jiwa badani dikendalikan, roh akan mi’raj ke
langit, bila pintu penjara dirubuhkan, jiwa sampai ke
pelukan Kekasih.Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Cuci tangan dan mulutmu, jangan makan atau
bercakap-cakap; carilah kata dan suapan nasi yang
diturunkan bagi ia yang diam.
Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Bila pendengkur telah angkat-tangan siap ditawan,
dari api penyala api jiwa datang dengan ratapan.Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Roh telah terbebas dari pengasingan dirinya dan
membekuk tangan tabiat; hati sesat telah kita taklukkan
dan pasukan iman telah sampai.Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi -
Sang lembu begitu molek, Musa bin Imran muncul;
melalui ia si mati hidup kembali bila badannya telah
menempuh upacara korban.Diwan Shamsi Tabriz― Jalaluddin Rumi
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Diwan Shamsi Tabriz dari Jalaluddin Rumi akan selalu Anda temukan di JagoKata.com