Goenawan Mohamad
Sastrawan dan pendiri Majalah Tempo dari Indonesia
Hidup: 1941 -
Kategori: Media | Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 29 Juli 1941
Kata-kata Bijak 1 s/d 15 dari 15.
-
Kenapa kita sedih? Mungkin karena hati kita adalah Palestina, jawab saya, pernah merasakan bagaimana diringkas, diringkus, dan dibungkam didunia.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Sejarah sebenarnya tak mampu menyusun peta waktu, sebagaimana geografi tak bisa menyusun peta bumi dan penghuni.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Lebih baik agama ibarat garam: meresap, menyebar, dan memberikan manfaat di mana-mana, tanpa kelihatan.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Demokrasi: ia melahirkan kuasa yang disepakati, dan ada proses bertukar pikiran sebelum kesepakatan. Ada kesabaran sebelum mulut ditutup dengan ikhlas.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Ketika bahasa bergerak kearah sifatnya yang lebih komunikatif dan bukan sifatnya yang ekspresif, pengalaman yang paling batin tak akan bisa diartikulasikan.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Patriotisme memang sering seperti api lilin di dalam tong terang, tapi terkurung.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Keadilan bukanlah sekedar masalah kesalahan dan hukuman. Keadilan adalah lapisan humus dari ladang sebuah kebersamaan.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Pada masa ini sebuah teori sering terdengar seperti sebuah omong besar yang melalaikan kenyataan bahwa selalu ada hal kecil yang tak tercakup.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Pernah ada masanya kita tahu bahwa buku yang laris belum tentu buku yang bermutu.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Undang-undang lahir dari perundingan yang tak selamanya bersih.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Jangan-jangan Tuhan menyisipkan harapan bukan pada nasib dan masa depan, melainkan pada momen-momen kini dalam hidup.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Yang penting adalah percakapan dengan kebebasan. Juga kemerdekaan untuk mencari sendiri apa yang benar dan yang adil.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Banyak jawaban jadi tunggal dan mutlak, ketika banyak pertanyaan tak bisa diam dan kekejaman terus terjadi.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Tentu saja demokrasi, seperti teater, sebenarnya bukanlah proses untuk menemukan kebenaran, melainkan untuk menghadapi kesalahan, dan mengatasinya, terkadang dengan sedih, terkadang dengan tawa.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad -
Iman bukanlah mempercayai apa yang terang tanpa mempercayai apa yang gelap.
Catatan Pinggir 7― Goenawan Mohamad
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Catatan Pinggir 7 dari Goenawan Mohamad akan selalu Anda temukan di JagoKata.com