• George Bernard Shaw Ketika dunia menjadi gila, seseorang harus menerima kegilaan sebagai kewarasan; karena kewarasan adalah, dalam analisis terakhir, tidak ada apa pun kecuali kegilaan yang disepakati seluruh dunia.
    Asli: When the world goes mad, one must accept madness as sanity; since sanity is, in the last analysis, nothing but the madness on which the whole world happens to agree.
    George Bernard Shaw
    Penulis, pengkritik dan Peraih Nobel sastra (1925) dari Irlandia dan Inggris 1856-1950
    George Bernard Shaw
    - +
    +17
George Bernard Shaw - Ketika dunia menjadi gila, seseorang harus menerima kegilaan sebagai kewarasan; karena kewarasan adalah, dalam analisis terakhir, tidak ada apa pun kecuali kegilaan yang disepakati seluruh dunia.
Ketika dunia menjadi gila, seseorang harus menerima kegilaan sebagai kewarasan; karena kewarasan adalah, dalam analisis terakhir, tidak ada apa pun kecuali kegilaan yang disepakati seluruh dunia. dari : George Bernard Shaw
X
forest black-road hills-sunrise lake-forest plant-drops purple-flower rain-drops river-forest rood-blad rose-black sky-stars straat-stad z-love-children-sun z-love-geliefdes-zon z-love-hands-sun z-love-hands z-love-leaves z-love-parijs z-love-small-hearts z-love-zwanen

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
forest Ketika dunia menjadi gila, seseorang harus menerima kegilaan sebagai kewarasan; karena kewarasan adalah, dalam analisis terakhir, tidak ada apa pun kecuali kegilaan yang disepakati seluruh dunia.
- George Bernard Shaw JagoKata.com