Kata-kata Bijak dari Pengantar Susu Bertopi Merah dari Erlita Pratiwi

Erlita Pratiwi

Erlita Pratiwi

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

  • Ketika saya melirik ke atas, sebuah bayangan putih transparan terlihat mencurigakan. Bayangan itu terus melayang-layang tidak tentu arah. Berlenggak-lenggok dari sudut ruangan ke sudut lain. Saya menajamkan pendengaran saya hinga saya yakin kalau bayangan itu merupakan sumber suara tawa yang menggan
  • Seakan ada magnet yang menggerakkan bola mataku ke ujung kaki. Sontak batinku menjerit hebat. Sebuah kepala berambut panjang muncul dari bawah kolong. Kaila ikut melihat mahluk itu. Entah apa yang dia rasakan saat ini. Yang jelas, wajah kami terlihat tidak berbeda. Sama-sama diselimuti ketakutan. Sa
  • Kuputar kunci pintu kamarku. Aku membuka pintu kamar yang kuncinya telah terbuka, lalu aku membeku di depan mata. Serasa ada batu menghujam kepalaku. Ibu dan anak yang tadi aku tabrak ada di dalam kamarku. Mereka sedang duduk di ranjangku. Sementara ibu anak itu tetap dengan tatapan bekunya, anak di
  • Kereta nggak cuma lewat satu kali. Kalau ketinggalan, masih ada kereta yang lain. Kita hanya perlu menunggu. Jadi, biarkan saja kereta itu lewat.
  • Biasanya cowok kan males bantuin hal-hal yang berhubungan sama masak-memasak.
+2

Kata-kata Bijak 1 s/d 7 dari 7.

  • Tadi sebelum berenang, Dyffa sengaja melepas cincinnya dan menitipkannya kepada Om Angga. Cincin itu agak sedikit longgar di jari Dyffa. Dyffa takut cincin itu terlepas di dalam kolam renang tanpa di sadarinya.
    Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    - +
    +12
  • Sudah tiga hari ini Imron selalu menemukan roti cokelat di laci mejanya. Awalnya Imron mengira roti itu miliki salah seorang teman sekelasnya, tapi di plastik pembungkus roti itu tertempel secarik kertas bertuliskan ‘Buat Imron’
    Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    - +
    +11
  • Kapan lagi bisa mendapat pengalaman baru melayani pembeli? Siapa tahu ia bisa mendapatkan petunjuk mengapa kue cokelat di toko Tante Ria berkurang satu. Pokoknya Shasa bertekad akan berusaha melayani dengan baik sekaligus mengawasi pembeli dengan seksama.
    Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    - +
    +10
  • Gerak tangannya yang hendak membuang tumpukan daun mangga terhenti. Tumpukan batang-batang daun singkong memenuhi tempat sampah. Bukan hanya itu, tampak juga ampas kelapa parut, kulit bawang, dan bumbu dapur. Shasa mengerutkan kening. Ini sampah siapa?
    Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    - +
    +9
  • Shasa mendengarkan kata-kata mama sambil sibuk menggali ingatannya. Dilihatnya pengantar susu itu semakin jauh. Hanya topi merahnya yang terlihat jelas dari kejauhan.
    Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    - +
    +8
  • Dengan jantung berdegup kencang, Shasa memberanikan diri membuka pintu kamar. Ia melongokkan kepalanya. Tidak terlihat ada pencuri. Dengan perlahan, ia berjalan keluar kamar. Zahra mengikuti langkahnya sambil tetap mencengkram lengan Shasa.
    Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    - +
    +2
  • Rencananya Shasa akan menginap semalam, tapi ternyata kakek dan nenek pergi bersama teman-temannya menginap ke luar kota. Untungnya adaTante Ria dan Om Rangga yang akan menemani Shasa. Mereka bahkan berencana akan jalan-jalan sore ini. Akhirnya, mereka memutuskan nonton televisi bersama-sama. Masalahnya remote tv-nya tak dapat mereka temukan.
    Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    - +
    -5
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Pengantar Susu Bertopi Merah dari Erlita Pratiwi akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Erlita Pratiwi

Buku dari Erlita Pratiwi: