• Eduard Douwes Dekker Memang benar bahwa siapa pun yang menghindari emosi, dan dengan senang hati menghindari perasaan iba, akan mengatakan bahwa manusia-manusia itu berkulit kuning atau coklat, dan banyak yang menyebut mereka berkulit hitam. Bagi orang-orang semacam itu, perbedaan warna sudah menjadi alasan yang cukup untuk mengalihkan pandangan dari penderitaan mereka, dan setidaknya untuk merendahkan dan memandang tanpa emosi.
    Eduard Douwes Dekker
    Penulis (lihat juga ns. Multatuli) dari Belanda 1820-1887
    Eduard Douwes Dekker
    - +
    +27
...
Eduard Douwes Dekker - Memang benar bahwa siapa pun yang menghindari emosi, dan dengan senang hati menghindari perasaan iba, akan mengatakan bahwa manusia-manusia itu berkulit kuning atau coklat, dan banyak yang menyebut mereka berkulit hitam. Bagi orang-orang semacam itu, perbedaan warna sudah menjadi alasan yang cukup untuk mengalihkan pandangan dari penderitaan mereka, dan setidaknya untuk merendahkan dan memandang tanpa emosi.
Memang benar bahwa siapa pun yang menghindari emosi, dan dengan senang hati menghindari perasaan iba, akan mengatakan bahwa manusia-manusia itu berkulit kuning atau coklat, dan banyak yang menyebut mereka berkulit hitam. Bagi orang-orang semacam itu, perbedaan warna sudah menjadi alasan yang cukup untuk mengalihkan pandangan dari penderitaan mereka, dan setidaknya untuk merendahkan dan memandang tanpa emosi. dari : Eduard Douwes Dekker
X
straat-stad black-road forest hills-sunrise lake-forest plant-drops purple-flower rain-drops river-forest rood-blad rose-black sky-stars z-love-children-sun z-love-geliefdes-zon z-love-hands-sun z-love-hands z-love-leaves z-love-parijs z-love-small-hearts z-love-zwanen

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
straat-stad Memang benar bahwa siapa pun yang menghindari emosi, dan dengan senang hati menghindari perasaan iba, akan mengatakan bahwa manusia-manusia itu berkulit kuning atau coklat, dan banyak yang menyebut mereka berkulit hitam. Bagi orang-orang semacam itu, perbedaan warna sudah menjadi alasan yang cukup untuk mengalihkan pandangan dari penderitaan mereka, dan setidaknya untuk merendahkan dan memandang tanpa emosi.
- Eduard Douwes Dekker JagoKata.com