Kata-kata Bijak 61 s/d 80 dari 83.
-
Keduanya tak pernah saling mengungkapkan perasaan. Mereka terus diam, bahkan saat memilih untuk mengakhiri segalanya.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Sangat menyakitkan jika kamu ingin menolong seseorang, tapi kamu merasa bahwa kamu bukan siapa-siapa, sehingga kamu tak punya hak untuk menolongnya.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Aku hanya menyediakan telinga dan hatiku. Meraba-raba hatiku sendiri, dan hatinya, apakah luka yang diberikan pria itu sungguh sangat dalam? Bukankah pria itu selalu melukainya? Harusnya dia sudah terbiasa dengan luka itu layaknya aku yang terbiasa dengan luka yang dia berikan.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Baguslah kalau kamu mendengar dan menyadari. Kali ini nggak perlu aku saja yang mendengar. Kita harus saling mendengar. Biarkan aku juga terlibat dalam hidupmu, bukan hanya jadi penonton.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Cintanya yang terpendam akan terus terkubur.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Mencintai seseorang yang memiliki keyakinan berbeda bukanlah keinginannya.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Orang yang paling sayang sama kamu adalah yang meluk kamu saat nangis begini.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Tak ada ucapan dan panggilan sayang. Mereka hanya bertahan pada tindakan nyata.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Aku menghela napas, berusaha mengumpulkan kekuatan agar tetap terlihat baik-baik saja di depan dia dan kekasihnya.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Kamu hanya perlu memercayai kata hatimu, kadang yang terlihat belum tentu yang sesungguhnya terjadi.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Sangat menyakitkan jika kamu hanya bisa diam di tempatmu tanpa berusaha untuk menolong orang yang sangat ingin kamu tolong.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Terkadang kita harus meninggalkan sesuatu yang penting demi sesuatu yang jauh lebih penting.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Jatuh cinta diam-diam. Saling merasakan, tapi belum ada yang mau mengungkapkan. Meski keduanya saling tahu bahwa bagi satu sama lain, keduanya bukan sekadar teman.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Jawaban tadi sedikit membuat nyaliku kecut. Aku datang dengan perasaan menggebu dan harus berhadapan dengan fakta sederhana, status sebagai teman. Rasanya aku mau meledak.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Kalau kau pikir kau bodoh, aku memang sudah lama bodoh seperti ini. Sejak mengenal dia, mungkin aku tambah bodoh.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Segalanya terjadi begitu saja, seolah tak perlu dorongan apa pun selain kenyamanan dan keinginan untuk terus bersama.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Aku selalu siap dengan berbagai macam kehilangan, tapi aku nggak pernah siap kehilangan kamu.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Aku tak bisa membalas rengkuhan itu. Jujur hatiku berbunga-bunga ketika kami bisa berjarak sedekat ini.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Kami udah saling tahu keburukan masing-masing, kamu juga udah nyaman banget temenan. Nggak mungkin ada status yang lebih. Nggak mungkin.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari -
Kini dia meninggalkanku tanpa sempat mendengarku mengungkapkan perasaan. Semudah ketika aku meninggalkannya tanpa kalimat perpisahan.
Jatuh Cinta Diam-Diam― Dwitasari
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Jatuh Cinta Diam-Diam dari Dwitasari akan selalu Anda temukan di JagoKata.com (halaman 4)
Lihat semua kata-kata bijak dari Dwitasari
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261