Kata-kata Bijak 1 s/d 18 dari 18.
-
Hal yang paling jauh dari kita adalah waktu, yang paling dekat adalah kematian, yang paling berat adalah amanah.
Gus― Dian Nafi -
Tanamlah padi akan tumbuh padi, bahkan rumput juga tumbuh. Kalau menanam rumput, jangan harap akan tumbuh padi juga.
Gus― Dian Nafi -
Ya kalo guyon yang bermutu, yang berkualitas, ah.
Gus― Dian Nafi -
Tidak semestinya menjadi kolokan, cengeng, dan patah hati jika tidak disukai orang yang diinginkan untuk menyukainya.
Gus― Dian Nafi -
Apa salahnya jadi kyai? Ya, memang jadi kyai nggak enak karena harus selalu menjaga sikap. Tapi kan malah terjaga jadinya. Tidak berani aneh-aneh, takut melanggar dan mencoreng nama baik.
Gus― Dian Nafi -
Yang lapang dan longgar ya. Peran dan tugas itu kan tampak dari luarnya saja seperti kehormatan, status dan jabatan penting. Tapi sejatinya kan itu pelayanan kepada umat. Jangan merasa tidak enak hati.
Gus― Dian Nafi -
Betapapun tak mudah menerima begitu saja seseorang yang menyinggung harga diri.
Gus― Dian Nafi -
Selalu ada yang mengintai di balik suatu keberhasilan. Apapun itu. Tidak memandang apakah berangkatnya dari dasar ketulusan atau kasih. Tidak memandang apakah benderanya berwarna religiusitas dan menegakkan kalimah Tuhan. Tidak pandang bulu. Sesuatu yang mengintai itu kadang-kadang datang tanpa disadari.
Gus― Dian Nafi -
Apa seharga itu kedudukan kyai dan nyai? Ditukar dengan materi dan kemewahan?
Gus― Dian Nafi -
Kemiskinan dan kefakiran mendekatkan seseorang kepada kekefuran dan kekafiran. Dan kiranya jika kemiskinan itu dientaskan, mereka menjadi lebih tegak berdiri dan keyakinannya kembali.
Gus― Dian Nafi -
Betapa susahnya menyembunyikan rasa cinta.
Gus― Dian Nafi -
Jadi kamu lebih peduli dengan apa yang dikatakan orang luar daripada peduli dengan keselamatan dan kesehatan abahmu?
Gus― Dian Nafi -
Jika kita berbuat sesuatu untuk Allah, untuk tujuan akhirat maka tidak saja akhirat yang kita dapat tetapi juga duniawinya. Tetapi jika kita bertujuan untuk dunia maka jangan harapkan akan mendapat balasan ukhrowinya.
Gus― Dian Nafi -
Kamu anak laki-laki tapi malah tidak tegas tho.
Gus― Dian Nafi -
Kamu tuh laki-laki, bakal jadi imam, bakal mimpin pesantren. Mustinya lebih rajin.
Gus― Dian Nafi -
Menikah bukan perkara sembarangan. Harus mantap dan tidak main-main.
Gus― Dian Nafi -
Ternyata sukses harus diraih dengan modal semangat dan kerja keras yang kadang menyakitkan. Namun rasa sakit akan mengubah seseorang menjadi semakin kuat.
Gus― Dian Nafi -
Ternyata seru juga berinteraksi dengan masyarakat.
Gus― Dian Nafi
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Gus dari Dian Nafi akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Dian Nafi
Buku dari Dian Nafi:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261