Kata-kata Bijak dari Jogja Jelang Senja dari Desi Puspitasari

Desi Puspitasari

Desi Puspitasari

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

  • Aku lebih memilih menjadi single flower. Menjadi bunga yang mekar sendiri itu jauh lebih cantik ketimbang menjadi bunga bergerombol. Single flower punya kesan mahal dan elegan ketimbang saat digabung dengan bunga lain dalam rangkaian bouquet.
  • Makhluk bernama perempuan itu memang seringkali menjengkelkan karena cerewet bukan main.
  • Tidak ada nasihat paling baik untuk menghadapi ketidakyakinan dan ketakutan akan pernikahan. Kecuali, jalani sajalah, nanti kamu akan tahu sendiri.
  • Guru memang pengganti orangtua murid selama di sekolah, tapi bukan berarti merampas segalanya dari orangtua. Terutama menentukan masa depan.
  • Kesuksesan itu bukan jalan singkat. Kecuali kamu adalah anak seorang yang sangat kaya, selebihnya kamu harus jatuh bangun berdarah-darah menempuh jalan seni yang terjal.
  • Mimpi itu hanya untuk seorang pemenang, bukan pecundang.
  • Istri disebut sisihan, yang menyanding atau yang mendampingi. Kehadirannya ada untuk mendampingi.
  • Imajinasi seringkali membantu memberi dorongan seseorang untuk meraih mimpi.
  • Bagaimana itu hidup? Seperti sebuah perempatan jalan. Tempat untuk bilang ‘hai’ dan ‘da-dah’.
  • Biasanya, keputusan spontan dalam keadaan terdesak akan melahirkan hasil yang baik.
  • Apalah arti doa bila kamu tak melakukan apa-apa?
  • Hidup tak melulu memberikan kemudahan, bahkan kerap melimpahkan kesulitan yang luar biasa kerasnya.
  • Keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan adalah hasil dari segala upaya yang kita lakukan sendiri.
  • Semakin dini persiapan, akan semakin baik hasil akhir yang di berikan.
  • Betapa orang tua gemar sekali membanding-bandingkan juga menuntut anak supaya berprestasi.
  • Kau memang begitu gigih mengejar mimpi, meski harus jatuh berkali-kali. Sayangnya kau tak pernah mau kompromi, bahkan saat melihatku kesulitan.
  • Kepercayaan itu ibarat seutas tali tipis.
+14

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 22.

  • Zaman telah benar-benar berubah. Kami dulu mati-matian berjuang melawan penjajah, taruhan nyawa, bedil dilawan bambu runcing dan lain sebagainya. Setelah merdeka, karena kurang kerjaan, akhirnya yang dikerjakan anak mudanya sekarang hanya berjuang karena cinta.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +10
  • Menikah itu ibarat mengenakan sepasang pakaian. Kalau klop, dua busana berbeda itu akan enak dipakai dan juga sedap dipandang. Bila tidak, bisa jadi salah satu dari pasangan itu sesak napas karena pakaian yang terlalu ketat menyiksa. Atau, malah tidak setia karena terlalu longgar.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +5
  • Hidup tak mengenai perihal yang sama setiap waktu. Kesamaan tak selalu menjamin keharmonisan dalam berkeluarga, perbedaan tak selalu mengakibatkan perbedaan.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +4
  • Hidup berisi pilihan dengan masing-masing risikonya.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +3
  • Beragama itu tidak seperti mengenakan sepatu. Kenakan sepasang untuk sekian waktu. Bila sudah usang atau memiliki sepasang lagi yang baru, tinggalkan yang lama.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +2
  • Aku yang akan pindah agama, Kinasih. Bilang sama Bapak, Masmu ini akan bertanggung jawab; berani meminta cinta anak perempuan seorang Bapak, pula berani menempuh segala risikonya.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +1
  • Jangan berpindah agama hanya demi alasan manusia. Terlebih cinta.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +1
  • Mas sedang mempermainkan Tuhan. Kau berbicara seolah-olah kau ini pemeluk agama yang taat, Kinasih.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +1
  • Sebagai seorang anak memang sebaiknya tidak melawan perkataan orangtuanya.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +1
  • Seorang perempuan berhak memiliki dan menyuarakan pendapat.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +1
  • Terkadang keinginan tak selalu berjalan sesuai kenyataan.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
    +1
  • Aku memilih menulis sebagai caraku ‘bersuara’. Barangkali tidak akan perubahan besar yang akan terjadi karena tulisanku, tapi menurutku itu jauh lebih baik ketimbang aku tak melakukan apa-apa.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Anak berhak memiliki pendapat dan karena dia jualah yang menjalani hidupnya sendiri.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Apa enaknya berlama-lama mengurusi pekerjaan?
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Bergunjing kan berdosa ya?
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Hidup akan selalu menawarkan pilihan beserta risiko-risikonya.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Orang jatuh karena ditabrak tentu tidak akan pernah baik-baik saja.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Setiap perbuatan itu tidak bisa dilakukan seenaknya sendiri. Semua harus diukur baik dan buruknya.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Tidak selamanya perempuan harus menuruti kemanjaan laki-laki.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
  • Zaman memang selalu berubah, beranjak ke depan. Bukan anak yang harus melulu memahami orangtua, tapi orangtua juga harus sudi mengejar ketertinggalannya dengan memahami anak.
    Jogja Jelang Senja
    Desi Puspitasari
    - +
     0
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Jogja Jelang Senja dari Desi Puspitasari akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Desi Puspitasari

Buku dari Desi Puspitasari: