Kata-kata Bijak: dari Widyawati Oktavia

Widyawati Oktavia

Widyawati Oktavia

Penulis dari Indonesia

  • Widyawati Oktavia
  • Cinta bukanlah sesuatu yang rumit, hanya sesuatu yang membuatmu tenang, membuatmu nyaman. Dan, yang terpenting, membuatmu tak kehilangan harapan.
  • Aku tak bisa hidup hanya dengan cerita; cerita-cerita panjang tentang cinta di sepanjang jalan yang akan kita lalui. Sementara, aku meninggalkan cinta yang sebenarnya, yang telah membuatku hidup.
  • Aku ingin punya sayap dan bisa terbang. Aku ingin pergi dari balik pelangi ini. Aku ingin melihat apa yang ada di balik pelangi ini. Aku ingin melihat apa yang kau ceritakan.
  • Kau, berbahagialah. Jangan menengok kembali kenangan kau-aku itu. Itu bukan lagi tentang kita. Itu hanyalah tentang kau-aku. Kau bisa melihat perbedaannya, bukan?
  • Seperti jendela yang menyetia, Kenangan ini pun tak akan pernah lelah. Aku selalu ada sela untukmu dan harapan yang kau bawa.
  • Teriakan dan lolongan yang kata orang lahir dari rasa takut akan kematian. Sebenarnya, semua itu lahir bukan dari rasa takut akan kematian. Melainkan, dari rasa takut karena kematian itu tidak akan pernah menghampirimu.
+3

Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 18.

  • Saat matahari datang esok, saat itu pula aku akan menebar abu kisah-kisah yang membuatku jatuh cinta kepadamu, Petualang. Malam ini, dongeng-dongengmu, percakapan kita, dan segala harap yang diendapkan hujan akan kubakar di perapian. Aku akan melupakanmu. Abunya akan menebar ke segala arah. Habis bersama angin sebelum sampai kepadamu. Engkau akan sudah sangat jauh dalam perjalananmu.
    Sumber: Penjual Kenangan 67
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +32
  • Kau sedang dilamun ombak, Nak. Kau harus perkuat kapal layarmu. Kata orang, nahkoda selalu yakin esok akan ada matahari, Nak, karena itu mereka tak pernah hilang harapan di lautan yang tak bertepi sekalipun. Dan, ada doa yang selalu menyertai mereka, dari jauh, dari rumah yang mereka tinggalkan… Ah, Nak, bersabarlah…. Suatu hari, kau akan menemukan kebahagiaan lebih dari semua ini, percayalah, Nak.
    Sumber: Penjual Kenangan 37
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +21
  • Cinta bukanlah sesuatu yang rumit, hanya sesuatu yang membuatmu tenang, membuatmu nyaman. Dan, yang terpenting, membuatmu tak kehilangan harapan.
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +18
  • Aku telah hanyutkan segala mimpi di sungai itu, juga seluruh harapanku. Semua telah hanyut, mungkin sudah hilang di samudra. Yang tertinggal hanya kenangan ini. Kenangan yang hanya berputar-putar di ruang yang sama, tak beranjak ke mana pun. Setelah lelah berputar, kenangan ini akan mencekikku. Aku tidak punya lagi apa yang dapat mengelanakannya: harapan.
    Sumber: Penjual Kenangan 134
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +13
  • Perempuan itu pengagung cinta. Namun, ia juga tidak akan bisa hidup dengan orang yang tidak mencintainya, orang yang tidak ia percayai, lagi. Kini, sakit telah membuat dirinya sadar bahwa ia akan mampu melewati semua ini sendiri. Tanpa laki-laki itu. Ia telah dikhianati satu kali, dan rasanya begitu sakit. Ia tak akan membiarkan lagi itu terjadi untuk kali kedua –merasakan sakit yang lebih lagi, ia rasa, ia tidak akan mampu.
    Sumber: Penjual Kenangan 35
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +9
  • Aku ingin punya sayap dan bisa terbang. Aku ingin pergi dari balik pelangi ini. Aku ingin melihat apa yang ada di balik pelangi ini. Aku ingin melihat apa yang kau ceritakan.
    Sumber: Penjual Kenangan 65
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +4
  • Aku tak bisa hidup hanya dengan cerita; cerita-cerita panjang tentang cinta di sepanjang jalan yang akan kita lalui. Sementara, aku meninggalkan cinta yang sebenarnya, yang telah membuatku hidup.
    Sumber: Penjual Kenangan 204
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +4
  • Apakah harus kukumpulkan setiap kepingan kehilangan untukmu? Agar kau tahu. Kepergianmu menyimpan kepingan-kepingan kehilangan untukku, Petualang.
    Sumber: Penjual Kenangan 66
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +4
  • Bagiku, kepergian tak pernah menyimpan kehilangan, Rayina. Tak pernah ada. Kepergian hanya menyimpan langkah bersamanya. Dan, memang selalu begitu. Aku bukan peminat kehilangan.
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +4
  • Aku sudah menanti orang untuk membeli kenangan terakhir ini. Saat aku menghanyutkan segalanya di sungai ini, aku menyisakan kenangan ini untuk diriku. Kenangaan yang pernah menjadikan hari-hariku penuh bahagia dan kupikirakan selamanya. Tapi, ternyata kenangan ini hanya menyiksaku. Kenangan yang terlalu indah untuk kusimpan.
    Sumber: Penjual Kenangan 133
    ― Widyawati Oktavia
    - +
    +3
Kata-kata Widyawati Oktavia - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Widyawati Oktavia yang terbaik dan terkenal: 18 ditemukan

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari Widyawati Oktavia?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari Widyawati Oktavia adalah: "Saat matahari datang esok, saat itu pula aku akan menebar abu kisah-kisah yang membuatku jatuh cinta kepadamu, Petualang. Malam ini, dongeng-dongengmu, percakapan kita, dan segala harap yang diendapkan hujan akan kubakar di perapian. Aku akan melupakanmu. Abunya akan menebar ke segala arah. Habis bersama angin sebelum sampai kepadamu. Engkau akan sudah sangat jauh dalam perjalananmu." dan "Kau sedang dilamun ombak, Nak. Kau harus perkuat kapal layarmu. Kata orang, nahkoda selalu yakin esok akan ada matahari, Nak, karena itu mereka tak pernah hilang harapan di lautan yang tak bertepi sekalipun. Dan, ada doa yang selalu menyertai mereka, dari jauh, dari rumah yang mereka tinggalkan… Ah, Nak, bersabarlah…. Suatu hari, kau akan menemukan kebahagiaan lebih dari semua ini, percayalah, Nak.".

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. dongeng-dongengmu
  2. kepingan-kepingan
  3. cerita-cerita
  4. menghanyutkan
  5. meninggalkan
  6. kukumpulkan

Tokoh yang sama