Kata-kata Bijak dari Umbu Landu Paranggi

Umbu Landu Paranggi

Umbu Landu Paranggi

Sastrawan dari Indonesia

Hidup: 1943 - 2021

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 10 augustus 1943 Meninggal: 6 April 2021

  • Kenangkanlah gumam pertama
Pertemuan tak terduga
Di suatu kota pantai
Di suatu hari kemarau
Di suatu keasingan rindu
Di suatu perjalanan biru
  • Perempuan tua itu senantiasa bernama:
cinta kasih sayang, tiga patah kata purba
di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri
menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya
  • Dimana-mana, dimana-mana menghadang cakrawala
Laut bersuara di sisi, makin berbenturan dalam kenangan
Rusuh yang sampai, gemas resah terhempas di haluan
  • takkan jemu-jemu napas bergelut di sini, dengan sunyi dan rindu menyanyi;
dalam kerja berlumur suka duka, hikmah pengertian melipur damai
  • Kenangkanlah percakapan pertama
Gugusan waktu, napas dan peristiwa
Mungkin hanya angin, daun dan debu
Pesona terakhir nyanyian sajakku
  • Perempuan tua itu senantiasa bernama:
korban, terima kasih, restu dan ampunan
dengan tulus setia telah melahirkan
berpuluh lakon, nasib dan sejarah manusia
  • Kenangkanlah bisikan pertama
Risau pertarungan kembara
Duka percintaan sukma
Rahasia perjanjian sunyi
  • karena kesetiaanlah maka jinak mata dan hati pengembara;
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya
  • kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian;
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan
  • cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan
karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
  • Perempuan tua itu senantiasa bernama:
duka derita dan senyum yang abadi
tertulis dan terbaca jelas kata-kata puisi
dari ujung rambut sampai telapak kakinya
+8

Kata-kata Bijak 1 s/d 16 dari 16.

  • Dimana-mana, dimana-mana menghadang cakrawala
    Laut bersuara di sisi, makin berbenturan dalam kenangan
    Rusuh yang sampai, gemas resah terhempas di haluan.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +15
  • Kenangkanlah gumam pertama
    Pertemuan tak terduga
    Di suatu kota pantai
    Di suatu hari kemarau
    Di suatu keasingan rindu
    Di suatu perjalanan biru.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +15
  • Perempuan tua itu senantiasa bernama:
    cinta kasih sayang, tiga patah kata purba
    di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri
    menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +15
  • Takkan jemu-jemu napas bergelut di sini, dengan sunyi dan rindu menyanyi;
    dalam kerja berlumur suka duka, hikmah pengertian melipur damai.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +12
  • Kenangkanlah percakapan pertama
    Gugusan waktu, napas dan peristiwa
    Mungkin hanya angin, daun dan debu
    Pesona terakhir nyanyian sajakku.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +10
  • Baiknya mengenal suara sendiri dalam mengarungi suara-suara luar sana;
    sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +8
  • Kenangkanlah bisikan pertama
    Risau pertarungan kembara
    Duka percintaan sukma
    Rahasia perjanjian sunyi.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +8
  • Perempuan tua itu senantiasa bernama:
    korban, terima kasih, restu dan ampunan
    dengan tulus setia telah melahirkan
    berpuluh lakon, nasib dan sejarah manusia.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +8
  • Karena kesetiaanlah maka jinak mata dan hati pengembara;
    dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +6
  • Pantai berkabut di sini, makin berkisah dalam tatapan;
    Sepi yang selalu dingin gumam terbantun di buritan.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +6
  • Begitu berarti kertas-kertas di bawah bantal, penanggalan penuh coretan;
    selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +4
  • Cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan;
    karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +4
  • Kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian;
    yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +4
  • Perempuan tua itu senantiasa bernama:
    duka derita dan senyum yang abadi
    tertulis dan terbaca jelas kata-kata puisi
    dari ujung rambut sampai telapak kakinya
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +3
  • Rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana;
    di ruang kecil papa, tapi bergelora hidup kehidupan dan berjiwa.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +3
  • Membukakan diri, bergumul dan merayu hari-hari tergesa berlalu;
    meniup seluruh usia, mengitari jarak dalam gempuran waktu.
    Umbu Landu Paranggi
    - +
    +2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Umbu Landu Paranggi akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Tanya Jawab

Apa kutipan paling terkenal dari Umbu Landu Paranggi?

Dua kutipan paling terkenal dari Umbu Landu Paranggi adalah:

  • "Dimana-mana, dimana-mana menghadang cakrawala
    Laut bersuara di sisi, makin berbenturan dalam kenangan
    Rusuh yang sampai, gemas resah terhempas di haluan."
  • "Kenangkanlah gumam pertama
    Pertemuan tak terduga
    Di suatu kota pantai
    Di suatu hari kemarau
    Di suatu keasingan rindu
    Di suatu perjalanan biru."

Apa saja buku terkenal karya Umbu Landu Paranggi?

Beberapa buku terkenal karya Umbu Landu Paranggi adalah "Melodia", "Ibunda Tercinta" dan "Percakapan Selat".

Kapan Umbu Landu Paranggi hidup??

Umbu Landu Paranggi lahir pada tahun 1943 dan meninggal pada tahun 2021.