Tere Liye
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1979 -
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 21 Mei 1979
Kata-kata Bijak 161 s/d 180 dari 409.
-
Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian buruk dengan lega.
Sumber: Rembulan Tenggelam Di Wajahmu― Tere Liye -
Jangan bilang "tidak penting" atas hal-hal yang justru kita komentari, kita bahas, dan bahkan dimasukkan ke dalam hati, tersinggung, marah.
― Tere Liye -
Sedikit saja, dari rasa dipaksa menjadi sukarela, dari rasa terhina menjadi dibutuhkan, dari rasa disuruh-suruh menjadi penerimaan. Seketika, wajah kau tak kusut lagi.
Sumber: Kau, Aku Dan Sepucuk Angpau Merah― Tere Liye -
Apakah sabar memiliki batasan?
Sumber: Tentang Kamu 48― Tere Liye -
Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara.
Sumber: Kau, Aku Dan Sepucuk Angpau Merah 162― Tere Liye -
Jangan terlalu mengejar nilai, ijasah, nanti kita lupa hakikat belajar yang sebenarnya.
― Tere Liye -
Jika kita berdoa, lantas semuanya terwujud 100%, bukan berarti doa kita manjur, boleh jadi, Tuhan sedang menguji rasa syukur kita. Apakah kita berterima-kasih atau tidak.
― Tere Liye -
Nah, bukankah kamu jatuh cinta pada Soke Bahtera saat gerimis? Waktu-waktu terbaikmu bersamanya juga saat hujan, kan? Kabar buruk bagimu jika Soke Bahtera ternyata mencintai Claudia. Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya kamu setiap kali hujan turun, mengenang semuanya. Itulah kenapa kamu selalu suka hujan selama ini. Aku sekarang paham. Karena setiap kali menatap hujan, kamu bisa mengenang banyak hal indah bersama Soke Bahtera. Kebersamaan kalian. Naik sepeda merah. Masuk akal lagi, bukan?
Sumber: Hujan 201― Tere Liye -
Saat lahir, kita datang tanpa membawa apapun. Saat mati, kita pergi pun tanpa membawa apapun.
― Tere Liye -
Sayangi rasa sakit yang kita terima. Peluk dengan erat. Maka semoga rasa sakitnya berkurang. Sungguh, apa-apa yang kita tidak sukai, boleh jadi itu amat baik bagi kita.
― Tere Liye -
Tetapi tadi malam, saat orang kepercayaan Om Liem menjemputku di hotel, pukul dua dini hari, didalam mobil Ram menyebutkan nama petinggi kepolisian dan pejabat kejaksaan yang menyidik kasus Bank Semesta. Aku mengenali nama itu. Nama kedua bedebah itu.
Sumber: Negeri Para Bedebah― Tere Liye -
Tidak ada kesalahan, kekeliruan, apalagi dosa dalam sebuah perasaan, bukan?
Sumber: Kau, Aku Dan Sepucuk Angpau Merah― Tere Liye -
Jadilah orang yang selalu memberikan kalimat-kalimat positif, semangat untuk orang banyak. Maka semoga itulah yang akan mantul kembali kepada kita.
― Tere Liye -
Tidak usah jadi pengendali udara, pengendali air, atau pengendali api. Kita cukup jadi pengendali hati. Itu sudah cukup sakti.
Sumber: About Love 1― Tere Liye -
Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.
Sumber: Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Ketika satu kota dipenuhi orang miskin, kejahatan yang terjadi hanya level rendah, perampokan, mabuk-mabukan, atau tawuran. Kaum proletar seperti ini mudah diatasi, tidak sistematis dan jelas tidak memiliki visi misi, tinggal digertak, beres.
Sumber: Negeri Para Bedebah― Tere Liye -
Tidak ada pertaruhan hidup-mati di meja judi. Semua soal persentase dan logika. Maka jika di meja judi saja tidak ada, apalagi di dunia nyata.
Sumber: Negeri Di Ujung Tanduk 241― Tere Liye -
Segala sesuatu yang baik, selalu datang di saat terbaiknya. Persis waktunya. Tidak datang lebih cepat, pun tidak lebih lambat. Itulah kenapa rasa sabar itu harus disertai keyakinan.
― Tere Liye -
Hidup ini dipergilirikan satu sama lain. Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Kadang kita tertawa, lantas kemudian kita terdiam, bahkan menangis. Itulah kehidupan. Barang siapa yang sabar, maka semua bisa dilewati dengan hati lapang.
― Tere Liye -
Jangan cuma bengong seperti ikan buntal.
Sumber: Tentang Kamu 75― Tere Liye
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259