
Tere Liye
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1979 -
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 21 Mei 1979
Kata-kata Bijak 141 s/d 160 dari 409.
-
Jatuh cinta itu sama dengan kau naik mobil cepat, kau gas kencang, jalan landai, tiba-tiba rem-nya blong. Mobil kau melaju tak terkira, susah payah menghentikannya. Bahkan harus menabrak sana-sini, kau patah hati.
― Tere Liye -
Jika seseorang tetap bersabar atas tingkah buruk kita. Maka dia berhak memperoleh perilaku terbaik milik kita.
― Tere Liye -
Jangan terlalu mengejar kemenangan, piala, trophi, nanti kita lupa hakikat pertandingan.
― Tere Liye -
Jika kita ibaratkan, maka peradaban manusia persis seperti roda. Terus berputar. Naik-turun. Mengikuti siklusnya.
― Tere Liye -
Meski terasa sakit, menangis, marah-marah, tapi pada akhirnya bisa tulus melepaskan, maka dia telah berhasil menaklukkan diri sendiri.
― Tere Liye -
Semua orang punya kenangan menyakitkan, mereka berhak menghapusnya. Tapi kamu, Lail, semua kenangan milikmu sesungguhnya sangat indah. Kamu menerima seluruh kesedihan, membalas suratan takdir kejam, bahkan dengan menyelamatkan ribuan penduduk satu kota. Tidak sekali pun kamu protes. Tidak sekali pun kamu marah. Kamu menjalaninya seperti air mengalir. Bahagia dengan hari-harimu.
― Tere Liye -
Aku ingin sekali punya hati sebaikmu. Tidak pernah punya prasangka walau sebesar debu.
― Tere Liye -
Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya.
― Tere Liye -
Kau tidak harus minta maaf. Meskipun seharusnya kau tahu, sehari setelah kau memutuskan pergi, aku telah membujuk hatiku agar tegar. Tetapi percuma. Menyakitkan. Semua itu membuat sesak. Kalimat itu mungkin benar, ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Alysa, kau pergi. Dan kau bahkan membawa lebih dari separuh hatiku.
― Tere Liye -
Jika kita berdoa, lantas yang terwujud 50% saja, bukan berarti doa kita kabul separuh, boleh jadi, Tuhan sedang menguji rasa cukup kita. Apakah kita merasa cukup dengan yang ada.
― Tere Liye -
Kamu tidak membutuhkan kekuatan besar, atau senjata-senjata terbaik untuk menemukan bunga matahari pertama mekar. Kamu cukup memiliki keberanian, kehormatan, ketulusan, dan yang paling penting, mendengarkan alam liar tersebut.
― Tere Liye -
Kebanyakan sahabat baik, terjadi dengan alami begitu saja. Tidak pernah tahu persis kenapa jadi dekat. Cocok satu sama lain dengan sendirinya, kompak, dan bersama-sama dengan sendirinya. Meskipun tentu saja ada yang menjadi sahabat baik setelah bertengkar hebat.
― Tere Liye -
Pada akhirnya, semua orang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri. Kepentingan dirinya, untung rugi. Uang. Popularitas. Tapi hanya yang tetap peduli, saling menasehati, yang benar-benar beruntung.
― Tere Liye -
Habiskan masa-masa sulit kau dengan teman terbaik, maka semua akan lebih ringan.
― Tere Liye -
Jika kita tidak pernah berterima-kasih. Atas hari-hari sehat sentosa. Maka, apa hak kita mengeluh pada Tuhan. Saat sakit dan terbaring tak berdaya?
― Tere Liye -
Ketika situasi memburuk, ketika semua terasa berat dan membebani, jangan pernah merusak diri sendiri.
― Tere Liye -
Tidak ada pertaruhan hidup-mati di meja judi. Semua soal persentase dan logika. Maka jika di meja judi saja tidak ada, apalagi di dunia nyata.
― Tere Liye -
Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara.
― Tere Liye -
Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian buruk dengan lega.
― Tere Liye -
Uang seperti ratu lebah yang beranak setiap hari, terus tumbuh, serakah. Uang butuh tempat untuk berkembang biak, persis seperti mutasi genetik tidak terkendali.
― Tere Liye
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Tere Liye akan selalu Anda temukan di JagoKata.com (halaman 8)
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259