Kata-kata Bijak: Tere Liye

Tere Liye
Penulis dari Indonesia
Lahir: 1979-
Kata-kata Bijak 21 s/d 30 dari 409.
-
Kau tau? Hidup ini sebenarnya perjalanan panjang, yang setiap harinya disaksikan oleh matahari.
Sumber: Pulang -
Ketika melupakanmu sama rumitnya dengan melupakan hujan. Ketika merasa bahagia dan sakit di waktu bersamaan, merasa yakin dan ragu dalam satu hela nafas, merasa senang sekaligus cemas secara serempak. Apakah ini yang disebut jatuh cinta?
Sumber: Hujan -
Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti.
Sumber: Kau, Aku Dan Sepucuk Angpau Merah -
Dengan terus melangkah, cepat atau lambat, semua beban kenangan akan tertinggal di belakang.
-
Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang disenyap, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit, kesendirian, beban yang membekas.
-
Tidak masalah sering dihina, dicaci. Banyak orang mulia lahir dari seluruh penghinaan dan cacian.
-
Kejujuran itu seperti cermin. Sekali dia retak, pecah, maka jangan harap dia akan pulih seperti sedia kala. Jangan coba-coba bermain dengan cermin.
-
Hidup ini tidak seperti novel, yang kita bisa mengulang halaman pertama kapanpun kita mau. Dalam kehidupan nyata, saat sebuah kisah tidak lagi asyik, mulai menyakitkan, kita tidak bisa mengulanginya dari halaman pertama lagi. Tapi tidak mengapa, karena kita selalu bisa membuat bab baru, halaman baru. Selalu bisa.
-
Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi dewasa, besar. Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan. Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa,untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan.
Sumber: Pulang -
Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka.
Sumber: Pulang 1
Kata kunci dari kata bijak ini:
Tokoh yang sama
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 440 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 307 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 305 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 285 -
Fiersa Besari
Penulis dan pemusik dari Indonesia 276 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 274 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 262 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 262 -
Deassy M. Destiani
Penulis asal Indonesia 255 -
Irene Dyah
Penulis dari Indonesia 237