Kata-kata Bijak dari Tan Malaka

Tan Malaka

Tan Malaka

Aktivis kemerdekaan, filsuf dari Indonesia

Hidup: 1897 - 1949

Kategori: Politics | Filsuf Negara: FlagIndonesia

Lahir: 2 Juni 1897 Meninggal: 19 Februari 1949

Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 60.

  • Jika Diponegoro dilahirkan di Barat dan menempatkan dirinya di muka satu revolusi dengan sanubarinya yang suci itu, boleh jadi akan dapat menyamai perbuatan-perbuatan Crommwell atau Garibaldi. Tetapi ia menolong perahu yang bocor, kelas yang akan lenyap.
    Tan Malaka
    - +
    +63
  • Revolusilah, yang bukan saja menghukum, sekalian perbuatan ganas, menentang kecurangan dan kelaliman, tetapi juga mencapai sekalian perbaikan bagi yang buruk.
    Tan Malaka
    - +
    +47
  • Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi.
    Sumber: Madilog (Materialisme dialektika logika) 9
    Tan Malaka
    - +
    +47
  • Tetapi, jika pemerintah Indonesia kembali dipegang oleh kaki tangan kapitalis asing walaupun bangsa Indonesia sendiri, dan 100% perusahaan modern berada ditangan kapitalis asing, seperti di zaman "Hindia Belanda" maka Revolusi Nasional itu berarti membatalkan Proklamasi dan kemerdekaan Nasional dan mengembalikan kapitalisme dan imperialisme internasional.
    Sumber: Gerpolek
    Tan Malaka
    - +
    +43
  • Janganlah menjatuhkan diri ke dalam kesesatan dengan mengira, bahwa kebudayaan Timur yang dulu atau sekarang lebih tinggi dari kebudayaan Barat sekarang. Ini boleh kamu katakan, bilamana kamu sudah melebihi pengetahuan, kecakapan dan cara berpikir orang Barat.
    Tan Malaka
    - +
    +42
  • Siapa yang tidak bekerja tidak akan makan.
    Sumber: Dari Penjara Ke Penjara Jilid 3 77
    Tan Malaka
    - +
    +38
  • Dalam soal revolusi nasional, apakah bangsa yang terjajah yang berjuang untuk membela kemerdekaannya itu sesungguhnya menjadi bangsa yang merdeka dalam segala lapangan hidupnya terhadap bangsa lain, atau kembali dijajah dengan cara lama atau cara baru.
    Sumber: Dari Penjara Ke Penjara Jilid 3 91
    Tan Malaka
    - +
    +35
  • Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya.
    Tan Malaka
    - +
    +34
  • Pertahanan yang sebaik-baiknya adalah yang dilakukan dengan menyerang.
    Sumber: Gerpolek
    Tan Malaka
    - +
    +30
  • Sedangkan sebetulnya cara mendapatkan hasil itulah yang lebih penting daripada hasil sendiri.
    Sumber: Madilog (Materialisme dialektika logika) 62
    Tan Malaka
    - +
    +29
  • Pada pukulan terakhir yang menentukan, kita hanya bisa mendapat kemenangan, jika kita juga mengambil inisiatif bertahan. Agar supaya pukulan terakhir yang menentukan itu dapat mewujudkan tujuan kita.
    Tan Malaka
    - +
    +28
  • Bahwa mereka pekerjalah, yang menduduki lantai ekonomi perekonomian Indonesia.
    Tan Malaka
    - +
    +27
  • Marxisme itu bukanlah suatu dogma (apalan). Melainkan sesuatu pedoman untuk bertindak.
    Sumber: Dari Penjara Ke Penjara Jilid 3 91
    Tan Malaka
    - +
    +25
  • Selama orang percaya bahwa kemerdekaan akan tercapai dengan jalan putch atau anarchisme hanyalah impian seorang yang lagi demam.
    Tan Malaka
    - +
    +24
  • Kebaikan buat masyarakat itu bergantung kepada watak masyarakat, dan didikan masing-masing orang.
    Sumber: Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +23
  • Kemauan Rakyat itulah kemauan Tuhan.
    Sumber: Dari Penjara Ke Penjara Jilid 3 203
    Tan Malaka
    - +
    +22
  • Satu dua diantara berbagai ukuran yang biasanya kita pakai terhadap seseorang yang terjun kedepan masyarakat sebagai pemimipin ialah, apakah pertama sekali ia dapat melihat kedepan, dan kedua apakah di cukup mempunyai watak konsekuen untuk memegang pandangannya kedepan itu.
    Sumber: Dari Penjara Ke Penjara Jilid 3 102
    Tan Malaka
    - +
    +22
  • Sudah pernah pengarang buku di Amerika meramalkan, bahwa kalau satu negara seperti Amerika mau menguasai samudera dan dunia, dia mesti rebut Indonesia lebih dahulu buat sendi kekuasaan.
    Sumber: Madilog 22
    Tan Malaka
    - +
    +22
  • Para ahli filsafat sudah memberi bermacam-macam pemandangan tentang dunia itu. Yang perlu lagi ialah merubah dunia itu.
    Sumber: Madilog 50
    Tan Malaka
    - +
    +21
  • Sebelum bangsa Indonesia mengerti dan mempergunakan segala kepandaian dan pengetahuan Barat, belumlah ia tamat dari sekolah Barat.
    Tan Malaka
    - +
    +21
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Tan Malaka akan selalu Anda temukan di (halaman 2)

Tentang Tan Malaka

Tan Malaka bernama asli Sutan Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka. Tan Malaka merupakan nama semi bangsawan yang didapatkan dari garis keturunan ibu. Ayahnya bernama HM. Rasad dan ibunya bernama Rangkayo Sinah.

Ia didaftarkan ke sekolah Kweekschool pada tahun 1908 dan merupakan sosok yang pintar dan cerdas. Tahun 1913, setelah lulus dari sekolah tersebut, Tan Malaka menerima gelar datuk yang diberikan pada sebuah upacara tradisional.

Tan Malaka ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 28 Maret 1963 berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 53 yang saat itu ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Dan pada tanggal 21 Februari 2017, jenazah Tan Malaka secara simbolis dipindahkan dari Kediri ke Sumatera Barat.