Kata-kata Bijak: dari Sungging Raga

Sungging Raga

Sungging Raga

Penulis dari Indonesia

  • Di masa sekarang, cinta lebih mudah dari harga promosi di supermarket. Cinta telah lama usang, ketika kau menyadari bahwa berapa banyak omong kosong diciptakan manusia di dalamnya.
  • Pada akhirnya, setiap orang adalah perjalanan bagi manusia lainnya, dan setiap perjalanan terbuat dari dua hal: pertemuan dan perpisahan.
  • Dan cinta tak lebih dari sebutir pasir yang ringan dalam timbangan.
  • Pada awalnya kau hanya air mengalir, tanpa membawa apa-apa. Lalu daun-daun kering ikut bersamamu, bercakap-cakap satu sama lain, mengeluh kenapa mereka begitu mudah dilepaskan, ditelantarkan.
  • Aroma kematian seperti cuaca kemarau yang tersedak. Dan hujan tak pernah datang, kecuali dalam puisi anak-anak yang sekolahnya telah sempurna terendam.
  • Kereta merangkak pelan, rel pernah terisap cairan keruh, yang setelah mengering hanya menitipkan debu.
+3

Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 45.

  • Seorang wanita memang makhluk yang suka sekali menunggu, menunggu untuk ditinggalkan.
    Sumber: Mengukur Perpisahan
    ― Sungging Raga
    - +
    +3
  • Aroma kematian seperti cuaca kemarau yang tersedak. Dan hujan tak pernah datang, kecuali dalam puisi anak-anak yang sekolahnya telah sempurna terendam.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Dan cinta tak lebih dari sebutir pasir yang ringan dalam timbangan.
    Sumber: Mengukur Perpisahan
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Ingatan itu mengucur setiap saat dalam pikirannya. Lelaki itu akan selalu punya cara, entah bagaimana, untuk tetap menganggap kota ini masih berbentuk seperti sedia kala.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Kalau berjalan maju, aku meninggalkan sesuatu, tetapi kalau berjalan mundur, aku tidak meninggalkan sesuatu, justru aku yang ditinggalkan.
    Sumber: Ketika Semua Berjalan Mundur
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Kau sudah lupa di mana tubuhmu bermula. Ketika kau tengok ke belakang, hutan telah menjadi kecil, perbukitan itu tampak kosong dan biru.
    Sumber: Sepanjang Aliran Sungai
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Mengapa aku tak dibiarkan mengalir terus saja? Tanpa tujuan, tanpa harus berhenti dan hilang?
    Sumber: Sepanjang Aliran Sungai
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Sama seperti benda-benda lain di kota ini, rasa kemanusiaan pun telah lama hilang, menjadi debu.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Sekarang ia hanya bisa memandang, tanpa bisa dipandang oleh orang-orang yang berlalu-lalang—ia telah terbungkus debu yang amat berjarak bagi setiap penglihatan.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
    +2
  • Ada pula jawaban-jawaban dari segala pertanyaan hidup yang sengaja tak dikabarkan agar selalu misterius.
    Sumber: Mengukur Perpisahan
    ― Sungging Raga
    - +
    +1
  • Ah, bayangkan, setiap perempuan yang terluka selalu memiliki satu juru selamat.
    Sumber: Mengukur Perpisahan
    ― Sungging Raga
    - +
    +1
  • Aku mengenalnya tapi gagal menebalkan pikiranku tentangnya.
    Sumber: Mengukur Perpisahan
    ― Sungging Raga
    - +
    +1
  • Apa Anda pikir semua yang Anda alami saat ini cuma main-main? Cuma cerita pendek?
    Sumber: Kedai Senja
    ― Sungging Raga
    - +
    +1
  • Di matanya tersimpan ribuan kenangan yang ganjil tentang kota itu.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
    +1
  • Entah mengapa, seperti ada hubungan yang begitu dekat antara diriku dan stasiun ini.
    Sumber: Mengukur Perpisahan
    ― Sungging Raga
    - +
    +1
  • Aku memilih untuk tinggal, mengumpulkan kembali secercah harapan.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
     0
  • Aroma debu terasa sampai ke hidung, aroma penderitaan terasa sampai ke ubun-ubun.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
     0
  • Bagaimana pun, ingatan akan tetap berjalan, bersama tumpukan kisah yang berkelindan, menebas masa lalu yang tumbuh sewaktu-waktu.
    Sumber: Kota Ingatan
    ― Sungging Raga
    - +
     0
  • Bagiku cinta telah lebih remeh dari udara yang terhirup tebalnya cuaca.
    Sumber: Mengukur Perpisahan
    ― Sungging Raga
    - +
     0
  • Bukankah aku sedang tersesat dan mencari jalan kembali?
    Sumber: Kedai Senja
    ― Sungging Raga
    - +
     0
Kata-kata Sungging Raga - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Sungging Raga yang terbaik dan terkenal: 45 ditemukan (halaman 2)

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. berlalu-lalang—ia
  2. jawaban-jawaban
  3. sewaktu-waktu
  4. kemanusiaan
  5. orang-orang
  6. penglihatan

Tokoh yang sama