Sapardi Djoko Damono
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1940 - 2020
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 20 Maret 1940 Meninggal: 19 Juli 2020
Kata-kata Bijak 41 s/d 60 dari 103.
-
Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu.
― Sapardi Djoko Damono -
Setiap berhenti sejenak untuk membenarkan letak sepatu
kau bertanya, Kau dengar gumam jalan ini? Ia sudah tua,
didendangkannya hujan yang suka membuka payung biru,
disenandungkannya kemarau yang suka berselimut udaraSumber: Sonet 14― Sapardi Djoko Damono -
Apa yang kau tangkap dari suara hujan
Dari daun-daun bugenvil yang teratur mengetuk jendel.
Apakah yang kau tangkap dari bau tanah
Dari ricik air yang turun di selokan― Sapardi Djoko Damono -
Dan Adam turun di hutan-hutan, mengabur dalam dongengan dan kita tiba-tiba di sini, tengadah ke langit; kosong sepi.
Sumber: Hujan di Bulan Juni― Sapardi Djoko Damono -
sudah sangat lama belajar mengagumi matahari
ketika tenggelam di tepi danau belakang rumahku,
sudah sangat lama belajar bertanya
kepada diri sendiri
mengapa kau selalu memandangku begitu.Sumber: Sudah Lama Aku Belajar― Sapardi Djoko Damono -
Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini
Ada yang masih ingin ku pandang
Yang selama ini senantiasa luputSumber: Hatiku selembar daun― Sapardi Djoko Damono -
Tentu. Kau boleh mengalir
di sela-sela butir darahku,
keluar masuk dinding-dinding jantungku,
menyapa setiap sel tubuhku.
Tetapi jangan sekali-kali
pura-pura bertanya kapan boleh pergi
atau seenaknya melupakan
percintaan ini.Sumber: Tentu. Kau Boleh― Sapardi Djoko Damono -
gerimis jatuh kaudengar suara di pintu
bayang-bayang angin berdiri di depanmu
tak usah kauucapkan apa-apa seribu kata
menjelma malam, tak ada yang di sanaSumber: Gerimis Jatuh― Sapardi Djoko Damono -
Ia membayangkan hubungan gaib antara tanah
dan hujan, membayangkan rahasia daun basah
serta ketukan yang berulang.Sumber: Hujan Dalam Komposisi, 1― Sapardi Djoko Damono -
Sesaat adalah abadi
Sebelum kau sapu taman setiap pagiSumber: Hatiku selembar daun― Sapardi Djoko Damono -
Dalam diriku meriak gelombang sukma, hidup namanya.
Sumber: Hujan di Bulan Juni― Sapardi Djoko Damono -
Dan dalam usia yang hampir enam puluh ini,
Astagfirullah! Rasanya di mana-mana ajal mengintipSumber: Pada Suatu Magrib― Sapardi Djoko Damono -
Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.
― Sapardi Djoko Damono -
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana
Sumber: Dalam Doaku― Sapardi Djoko Damono -
Mencintai air harus menjadi ricik...
― Sapardi Djoko Damono -
Aku tidak punya hak memilihkan calon istri untukmu. Pilihan penuh ada di tanganmu.
Sumber: Suti 182― Sapardi Djoko Damono -
Apakah yang kita harapkan? Hujan juga jatuh di
jalan yang panjang, menyusurnya, dan terge-
lincir masuk selokan kecil, mericik swaranya,
menyusur selokan, terus mericik sejak sore,
mericik juga di malam gelap ini, bercakap
tentang lautan.Sumber: Hujan Dalam Komposisi, 2― Sapardi Djoko Damono -
Duduk di boncengan sepeda Kunto malam-malam, Suti merasa seperti merapat ke tungku hangat.
Sumber: Suti 57― Sapardi Djoko Damono -
Setelah beberapa kali ketukan,
pintu kubuka rupanya ada tamu
yang, katanya, menjemputku sore hari ini
Apakah aku sudah pernah mengenalnya?Sumber: Tukang Kebun― Sapardi Djoko Damono -
waktu aku berjalan ke barat di waktu pagi matahari mengikutiku di belakang
Sumber: Berjalan Ke Barat Waktu Pagi Hari― Sapardi Djoko Damono
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Sapardi Djoko Damono akan selalu Anda temukan di (halaman 3)
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261