Kata-kata Bijak: dari Sandi Firly

Sandi Firly

Sandi Firly

Penulis dari Indonesia

Lahir: 1975-

  • Pada akhirnya, kita harus menyadari, ada banyak bayangan dan khayalan yang sebenarnya sering kali bertolak belakang dengan kenyataan yang kita temui.
  • Sungai masa lalu itu selalu berada di sana. Sungai yang menghilirkan kita di sini saat ini. menjadi kenangan, yang mungkin pahit, tetapi selalu ada rasa manis yang bisa kau cecap. Kau bisa setiap saat menengoknya, barangkali sambil mengingat kawan-kawan kecilmu yang ikut berenang bersama di sungai i
  • Biarlah kunikmati kepedihan ini. Karena sesungguhnya perasaan perih disebabkan cinta yang terkulai sebelum berbunga, adalah sama sendunya dengan memeram cina itu sendiri selama bertahun-tahun. Bagai senja yang tak kunjung malam.
  • Dalam kehidupan, hanya ada dua cara menunggu takdir, Ayuh; pasrah atau berusaha. Kalau pasrah, maka takdir yang datang seperti lempung yang dibentuk Tuhan sekehendak-Nya tanpa ada campur tangan kita. Sedangkan kalau kita berusaha, maka kita telah ikut campur tangan dengan lempung yang dibentuk Tuhan
  • Lagi pula, bukankah perasaan saat jatuh cinta itu lebih mendebarkan hati, lebih indah, lebih menggelisahkan, dan lebih mengharukan seperti balon yang terus dipompa, membesar, membesar, dan saat cinta diterima dia adalah balon yang telah dilepaskan terbang terbawa angin, tak ada lagi perasaan cemas d
+2

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 23.

  • Lagi pula, bukankah perasaan saat jatuh cinta itu lebih mendebarkan hati, lebih indah, lebih menggelisahkan, dan lebih mengharukan seperti balon yang terus dipompa, membesar, membesar, dan saat cinta diterima dia adalah balon yang telah dilepaskan terbang terbawa angin, tak ada lagi perasaan cemas dan tegang khawatir balon akan meledak karena terlalu kencang dipompa. Sedangkan cinta yang ditolak adalah balon yang pecah, membuyarkan impian, menerbitkan kehampaan.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 129
    ― Sandi Firly
    - +
    +73
  • Pada akhirnya, kita harus menyadari, ada banyak bayangan dan khayalan yang sebenarnya sering kali bertolak belakang dengan kenyataan yang kita temui.
    Sumber: Lampau 240
    ― Sandi Firly
    - +
    +36
  • Biarlah kunikmati kepedihan ini. Karena sesungguhnya perasaan perih disebabkan cinta yang terkulai sebelum berbunga, adalah sama sendunya dengan memeram cina itu sendiri selama bertahun-tahun. Bagai senja yang tak kunjung malam.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 232
    ― Sandi Firly
    - +
    +26
  • Sungai masa lalu itu selalu berada di sana. Sungai yang menghilirkan kita di sini saat ini. menjadi kenangan, yang mungkin pahit, tetapi selalu ada rasa manis yang bisa kau cecap. Kau bisa setiap saat menengoknya, barangkali sambil mengingat kawan-kawan kecilmu yang ikut berenang bersama di sungai itu. Atau pelangi yang melengkung di atasnya, daun-daun kering yang terhanyut, dan kau jadikan itu sebuah foto yang selalu tersimpan rapi dalam ingatan terbaikmu.
    Sumber: Lampau 283
    ― Sandi Firly
    - +
    +13
  • Manusia pada dasarnya lemah tidak akan mampu bergerak sendiri, dan karenanya memerlukan segenap alam semesta untuk membawa impian dan raga kita ke tempat-tempat yang sebelumnya terasa mustahil terjangkau; menjejakkan kaki, merasakan atmosfernya, langitnya, udaranya, dan manusia-manusia yang berjalan di atasnya.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 136
    ― Sandi Firly
    - +
    +11
  • Benar kata seorang penulis, bila kita terus menerus mengimpikan sesuatu, maka segenap alam semesta akan membantu kita mewujudkannya. Dan sekarang, tibalah giliranku menemui mimpi-mimpi itu.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 133
    ― Sandi Firly
    - +
    +10
  • Apa pelajaran yang bisa kau petik dari kisahku ini, Ayuh? Adalah hidup yang selalu terbuka bagi kemungkinan apa saja. Yang terpenting kita tetap harus berani bermimpi, dan berusaha mewujudkannya. Perkara gagal, itu hal lain. Sebab kalau tidak pernah berusaha, maka kita sesungguhnya telah kalah sebelum berperang. Kalaupun kalah setelah berusaha, itu sama mati dalam perang. Mati sahid, kata orang Islam.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 232
    ― Sandi Firly
    - +
    +9
  • Bahkan aku berkeyakinan, seandainya tidak pernah ada buku, maka dunia ini tidak layak untuk ditinggali oleh manusia.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 143
    ― Sandi Firly
    - +
    +9
  • Tapi, jangan kau pikir aku akan terpuruk lantaran patah hati. Aku terlalu kuat untuk hal semacam ini.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 232
    ― Sandi Firly
    - +
    +7
  • Dalam kehidupan, hanya ada dua cara menunggu takdir, Ayuh; pasrah atau berusaha. Kalau pasrah, maka takdir yang datang seperti lempung yang dibentuk Tuhan sekehendak-Nya tanpa ada campur tangan kita. Sedangkan kalau kita berusaha, maka kita telah ikut campur tangan dengan lempung yang dibentuk Tuhan itu, meski hasilnya bisa saja juga tidak sesuai keinginan kita. Tapi, setidaknya kita telah berusaha, bukan?
    Takdir Tuhan, siapa yang tahu?
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 149
    ― Sandi Firly
    - +
    +6
  • Setiap anak harus mengetahui nama yang disandangnya, apakah itu pemberian orangtuanya atau siapa pun.
    Sumber: Lampau 7
    ― Sandi Firly
    - +
    +5
  • Jangan diambil hati.Memang untuk meraih mimpi itu banyak tantangannya. Termasuk menaklukkan hati ibumu. Percayalah, hatinya nanti pasti meleleh seperti es batu.
    Sumber: Lampau 154
    ― Sandi Firly
    - +
    +4
  • Pilih bintangmu, impikan, dan biarkan alam semesta membantu bekerja mewujudkannya.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 135
    ― Sandi Firly
    - +
    +4
  • Untuk bisa mengunjungi daerah, kota, dan negeri lain, tidak harus memiliki harta yang banyak. Cukup dengan ilmu. Ilmu bisa membawamu kemana saja.
    Sumber: Lampau 52
    ― Sandi Firly
    - +
    +3
  • Ini hanyalah perkara takdir. Dan aku cukup bahagia karena telah diberikan perasaan yang indah, juga kesedihan di ujung cinta ini. Jauh lebih buruk bila aku seumur hidup tidak sekali pun mengalami perasaan ini, perasaan jatuh cinta. Ibaratnya; berani jatuh cinta, maka harus berani patah hati pula.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 232
    ― Sandi Firly
    - +
    +2
  • Kurasa, salah satu kemewahan dalam hidup adalah ketika kita membaca sebuah buku yang tepat, memberikan pengalaman luar biasa, seolah menemukan sesuatu yang mampu menambah nilai bagi jiwa dan hidup.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 255
    ― Sandi Firly
    - +
    +2
  • Membaca novel, buku-buku cerita, atau buku apa saja, maka kau bisa mengunjungi tempat-tempat yang kau inginkan. Tempat-tempat yang tidak pernah kau bayangkan.
    Sumber: Lampau 52
    ― Sandi Firly
    - +
    +1
  • Seorang peminjam buku yang baik adalah tidak baik menolak sebuah buku yang direkomendasikan oleh sang peminjam. Sebab bila kita menolak, bisa-bisa menyinggung perasaannya, dan seakan-akan tidak percaya kalau buku itu bagus.
    Sumber: Lampau 41
    ― Sandi Firly
    - +
    +1
  • Tak pernah aku ragukan bahwa, dan kaulah buktinya, semesta selalu berpihak kepada orang-orang yang selalu memelihara mimpinya, sesederhana apa pun itu.
    Sumber: Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu 217
    ― Sandi Firly
    - +
    +1
  • Bila kau ingin melihat dunia, mengintiplah lewat buku-buku itu.
    Sumber: Lampau 37
    ― Sandi Firly
    - +
     0
Kata-kata Sandi Firly - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Sandi Firly yang terbaik dan terkenal: 23 ditemukan

Tentang Sandi Firly

Sandi Firly lahir di Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah pada tanggal 16 Oktober 1975. Hobi menulisnya dimulai sejak SMA.

Beberapa karyanya antara lain Lampau, Catatan Ayah tentang Cintanya kepada Ibu, Rumah Debu dan lain-lain.

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari Sandi Firly?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari Sandi Firly adalah: "Lagi pula, bukankah perasaan saat jatuh cinta itu lebih mendebarkan hati, lebih indah, lebih menggelisahkan, dan lebih mengharukan seperti balon yang terus dipompa, membesar, membesar, dan saat cinta diterima dia adalah balon yang telah dilepaskan terbang terbawa angin, tak ada lagi perasaan cemas dan tegang khawatir balon akan meledak karena terlalu kencang dipompa. Sedangkan cinta yang ditolak adalah balon yang pecah, membuyarkan impian, menerbitkan kehampaan." dan "Pada akhirnya, kita harus menyadari, ada banyak bayangan dan khayalan yang sebenarnya sering kali bertolak belakang dengan kenyataan yang kita temui.".

Kapan Sandi Firly hidup?

Sandi Firly masih hidup dan lahir pada tahun 1975.

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. direkomendasikan
  2. bertahun-tahun
  3. sekehendak-nya
  4. mewujudkannya
  5. berkeyakinan
  6. disandangnya

Tokoh yang sama