Kata-kata Bijak: Ruwi Meita

Ruwi Meita
Penulis dari Indonesia
Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 76.
-
Kata orang, karya anak kecil dan karya seniman terkenal kadang tak bisa dibedakan. Hanya saja, seorang seniman punya konsep, sementara anak kecil punya kebahagiaan.
Sumber: Misteri Patung Garam 88 -
Tangan Pak Sidi sangat aneh. Pucat dan retak. Kuku-kukunya kotor dan berwarna biru gelap. Seperti racun. Aku menelan ludah, tanganku bergetar. Suara kertas yang bergesek semakin membuatku gelisah.
Sumber: Days of Terror 64 -
Memanah bisa berarti dua hal: kamu bisa bermeditasi saat memanah atau kamu bisa membunuh seseorang dengan panahmu.
Sumber: Kaliluna: Luka di Salamanca 178 -
Dari arah jendela, terdengar suara kaca digores. Aku menoleh dan menemukan wajah sangar dengan kuku tajam.
Sumber: Days of Terror 58 -
Pernahkah pelangi menangis karena hujan dan langit mau mewarnainya? Jika sempat, tolong katakan pada hujan untuk menitik satu kali pada tiga puluh tahun kesunyian ujung pelangi yang tak terbatas. Mungkin saja asa yang tersesat menemukan jalan pulang dan darah tak harus pada telapak tangan yang beku.
Sumber: Alias 2 -
Berhentilah menyakiti dirimu sendiri. Kamu pikir dunia tidak akan peduli saat kamu terpuruk. Mungkin memang benar. Tapi kamu juga harus melihat jika ada orang-orang yang peduli denganmu. Jangan tolak mereka.
Sumber: Kaliluna: Luka di Salamanca 178 -
Pembunuh sadis suka menyisipkan ejekan pada penontonnya. Kitalah penontonnya.
Sumber: Misteri Patung Garam 34 -
Saat kancing bajumu hilang, kamu memiliki dua pilihan: menjahit kancing baju yang baru atau tidak lagi memakai baju itu. Kamu bisa saja tetap memakai baju itu dengan mengabaikan kancing yang hilang. Tapi, itu bukan pilihan. Itu pengabaian karena kamu membiarkan dirimu ikut hilang. Sekaligus.
Sumber: Carmine 218 -
Laki-laki tak bisa tidur karena dua hal; karier dan perempuan.
Sumber: Misteri Patung Garam 65 -
Kutengok kepalaku ke kiri dan aku menyesalinya. Aku berusaha berpaling, tapi sudah tidak bisa. Separuh wajah nenek-nenek tampak sedang mengintaiku dari ujung lorong. Matanya menatapku tajam. Rambut putihnya menjuntai sampai lantai. Teksturnya aneh. Setelah kuperhatikan rambut nenek itu memang dari pasir, yang mengucur dari atas kepala sampai ke lantai tanpa pernah habis.
Sumber: Days of Terror 49
Kata kunci dari kata bijak ini:
Tokoh yang sama
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 440 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 411 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 307 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 305 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 285 -
Fiersa Besari
Penulis dan pemusik dari Indonesia 276 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 274 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 262 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 262 -
Deassy M. Destiani
Penulis asal Indonesia 255
Kata-kata Ruwi Meita - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Ruwi Meita yang terbaik dan terkenal: 76 ditemukan