Kata-kata Bijak: dari Rohmatikal Maskur

Rohmatikal Maskur

Rohmatikal Maskur

Penulis dari Indonesia

Lahir: 1994-

  • Aku tak pernah menunggumu. Kamu tak pernah sengaja datang. Tapi kita sengaja dipertemukan Tuhan. Entah untuk saling duduk berdampingan atau saling memberi pelajaran.Entah untuk saling mengirim undangan pernikahan, atau duduk bersama di pelaminan.
  • Ada yang tak tenggelam ketika senja datang: Rasa.
  • Aku ingin menjadi awan putih di bawah sinar matahari. Yang meski tak kau minta, diam-diam melindungimu dari terik matahari.
  • Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa apa, tapi berharap tatapan mengapa.
  • Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa apa, tapi berharap tatapan mengapa.
  • Aku ini lelaki, yang kerap tenggelam dalam secangkir kopi. Yang didalamnya kuaduk sepi, mengiyakan bahasa hati. Puisiku mati.
  • Bersama bintang. Bersama bulan. Bersama langit malam. Cukup dengan melihat alam, kamu merasakan kedamaian.
  • Menjadi pemandu itu nyatanya lebih susah ketimbang dipilih untuk menjadi pemandu. karna banyak yang terpilih, tapi tidak bersikap layaknnya yang terpilih.
+4

Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 30.

  • Aku tak pernah menunggumu. Kamu tak pernah sengaja datang. Tapi kita sengaja dipertemukan Tuhan. Entah untuk saling duduk berdampingan atau saling memberi pelajaran.Entah untuk saling mengirim undangan pernikahan, atau duduk bersama di pelaminan.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +582
  • Aku ingin menjadi awan putih di bawah sinar matahari. Yang meski tak kau minta, diam-diam melindungimu dari terik matahari.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +574
  • Bersama bintang. Bersama bulan. Bersama langit malam. Cukup dengan melihat alam, kamu merasakan kedamaian.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +555
  • Ada yang tak tenggelam ketika senja datang: Rasa.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +402
  • Terkadang ada saat dimana gelap malam seakan mampu mengerti kamu lebih dari yang lain.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +168
  • Rerumputan turut membius jiwa bersama dingin malam. Mengikuti beku diamku mencoba berbicara, merangkai sebait sajak alam.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +146
  • Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa apa, tapi berharap tatapan mengapa.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +131
  • Daun yang rapuh takut dengan angin. Karena ia tahu ketika angin berhembus ia akan jatuh.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +111
  • Aku ini lelaki, yang kerap tenggelam dalam secangkir kopi. Yang didalamnya kuaduk sepi, mengiyakan bahasa hati. Puisiku mati.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +110
  • Gelap tidak pernah mengutuk takdirnya. Meski selalu dihina, dibenci bahkan dihindari. Entah karna tidak bisa atau memang ikhlas menerima jalannya.
    ― Rohmatikal Maskur
    - +
    +91
Kata-kata Rohmatikal Maskur - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Rohmatikal Maskur yang terbaik dan terkenal: 30 ditemukan

Tentang Rohmatikal Maskur

Rohmatikal Maskur lahir di Pangkalpinang, 22 Maret 1994. Beberapa novel karyanya antara lain Katakan Cinta dan Aku Untuk IndonesiAKU.

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari Rohmatikal Maskur?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari Rohmatikal Maskur adalah: "Aku tak pernah menunggumu. Kamu tak pernah sengaja datang. Tapi kita sengaja dipertemukan Tuhan. Entah untuk saling duduk berdampingan atau saling memberi pelajaran.Entah untuk saling mengirim undangan pernikahan, atau duduk bersama di pelaminan." dan "Aku ingin menjadi awan putih di bawah sinar matahari. Yang meski tak kau minta, diam-diam melindungimu dari terik matahari.".

Kapan Rohmatikal Maskur hidup?

Rohmatikal Maskur masih hidup dan lahir pada tahun 1994.

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. dipertemukan
  2. berdampingan
  3. melindungimu
  4. rerumputan
  5. didalamnya
  6. mengiyakan

Tokoh yang sama