Kata-kata Bijak dari Risda Nur Widia

  • Mendadak seberkas sinar matahari membersit dari gundukan mendung. Gerimis turun bersama kilas cahaya tipis di langit. Pelan-pelan membasahi pelataran.
  • Mereka benar-benar layaknya derai angin di tengah gurun yang tiba dengan baju kumal, wajah melas, dan becak tua penuh karat.
  • Rentetan peristiwa yang melulu dan membuat seorang jengah. Ia berlari untuk menyelamatkan diri dari semua belenggu itu.
  • Sendu dalam larik kalimat itu mengawang sunyi.
  • Betapa hidup ini sudah kehilangan hiburan yang bermutu.
  • Alam memiliki energi tak langsung yang merasuki pikiran.
  • Pekik tangis seolah menjadi pemanis kamp setiap hari.
  • Bunga-bunga kesunyian pun seperti diciptakan untuk menandai kemurungan di setiap kota.
+5

Telusuri kata bijak dari Risda Nur Widia yang mengandung salah satu kata berikut:

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 84.

  • Mendadak seberkas sinar matahari membersit dari gundukan mendung. Gerimis turun bersama kilas cahaya tipis di langit. Pelan-pelan membasahi pelataran.
    Risda Nur Widia
    - +
    +24
  • Mereka benar-benar layaknya derai angin di tengah gurun yang tiba dengan baju kumal, wajah melas, dan becak tua penuh karat.
    Risda Nur Widia
    - +
    +20
  • Beban hidup selalu berganti setiap hari. Masalah terus terlahir dari rahim kesibukan masyarakat kota: takut terlambat masuk kantor, takut gaji dipotong, takut dimarahi istri, takut tak dapat membayar bulanan anak, takut ditinggal pacar simpanan, hingga istri kedua.
    Risda Nur Widia
    - +
    +15
  • Ombak masih berkecamuk di dalam benaknya. Ia bagai terombang-ambing di dalam kebingungan.
    Risda Nur Widia
    - +
    +10
  • Rentetan peristiwa yang melulu dan membuat seorang jengah. Ia berlari untuk menyelamatkan diri dari semua belenggu itu.
    Risda Nur Widia
    - +
    +7
  • Kenyang ia melihat pemadangan gemerlap lampu-lampu, pekik tawa dalam pesta-pesta penuh hidangan lezat, atau rintih tengah malam para perempuan dari gedung-gedung gemerlap tempat para penjual cinta.
    Risda Nur Widia
    - +
    +6
  • Ya, karena hanya pada bunga kesedihan itulah, kami dapat melabuhkan rindu pada orang-orang yang telah pergi.
    Risda Nur Widia
    - +
    +5
  • Air hujan itu terasa hangat. Pun bila dicecap terasa manis.
    Risda Nur Widia
    - +
    +4
  • Bunga yang merekah ketika kesedihan dan kematian mengental di udara.
    Risda Nur Widia
    - +
    +4
  • Dadanya berat: sesaak. Ingatannya meloncot seperti seekor anak kelinci yang bermainan di padang rumput; mengais-ngais kenangan.
    Risda Nur Widia
    - +
    +4
  • Kami terus mengembara mencari segumpal kenangan yang tak pernah mati, walau seribu peluru menghujamnya.
    Risda Nur Widia
    - +
    +4
  • Sendu dalam larik kalimat itu mengawang sunyi.
    Risda Nur Widia
    - +
    +4
  • Alam memiliki energi tak langsung yang merasuki pikiran.
    Risda Nur Widia
    - +
    +3
  • Apakah benar bunga itu tercipta dari kematian atau tercipta dari doa-doa yang patah saat dipanjatkan?
    Risda Nur Widia
    - +
    +3
  • Betapa hidup ini sudah kehilangan hiburan yang bermutu.
    Risda Nur Widia
    - +
    +3
  • Kami mengerat bunga-bunga kesunyian itu seraya mencium harum kenangan akan orang-orang yang telah dibantai.
    Risda Nur Widia
    - +
    +3
  • Orang-orang itu lebih memilih berhenti menjual dirinya pada kenikmatan hidup yang fana.
    Risda Nur Widia
    - +
    +3
  • Aku percaya Tuhan ada di mana-mana, Dia berada di setiap kesedihan dan kebahagian umat-Nya.
    Risda Nur Widia
    - +
    +2
  • Ia ingin menjadi seorang wanita kuat yang dapat menaklukan apa saja.
    Risda Nur Widia
    - +
    +2
  • Kebanyakan dari orang-orang itu berlari karena jemu dengan hidup. Mereka ingin berlari terlepas dari belenggu-belenggu.
    Risda Nur Widia
    - +
    +2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Risda Nur Widia akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Tanya Jawab

Apa kutipan paling terkenal dari Risda Nur Widia?

Dua kutipan paling terkenal dari Risda Nur Widia adalah:

  • "Mendadak seberkas sinar matahari membersit dari gundukan mendung. Gerimis turun bersama kilas cahaya tipis di langit. Pelan-pelan membasahi pelataran."
  • "Mereka benar-benar layaknya derai angin di tengah gurun yang tiba dengan baju kumal, wajah melas, dan becak tua penuh karat."

Apa saja buku terkenal karya Risda Nur Widia?

Beberapa buku terkenal karya Risda Nur Widia adalah "Seratus Tahun Berlari", "Bunga Kesunyian yang Tumbuh di Jantungmu" dan "Ziarah Para Malaikat".

Kapan Risda Nur Widia hidup??

Risda Nur Widia masih hidup dan lahir pada tahun 1992.