Kata-kata Bijak 1 s/d 15 dari 15.
-
Hidup bagaikan dandelion. Bunga ini disebut prajurit angin karena mereka menebarkan benihnya dengan bantuan angin, terbang ke mana pun angin membawa. Bisa saja mendarat di tanah yang subur, ke danau dan tanah yang gersang. Kita sebenarnya perlu belajar dari bunga kecil ini bagaimana menerima kenyataan hidup. Dandelion yang terbawa angin tidak tahu di mana ia akan jatuh dan bagaimana kelak Tuhan menentukan cerita selanjutnya. Bahagia, sedih, atau hilang selamanya tanpa sempat menjadi dandelion baru.
Sumber: Hawa 245― Riani Kasih -
Menangislah, kalau itu membuatmu lega. Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah…
Sumber: Hawa 204― Riani Kasih -
Mereka punya hak untuk bicara seperti itu. Kita punya hak untuk menutup telinga. Introspeksi diri sajalah. Yang penting tetap siaga kapan pun dan di mana pun. Tetap berbuat baik kapan pun dan di mana pun. Sesederhana itu.
Sumber: Hawa 20― Riani Kasih -
Ikuti kata hati sajalah. Hati selalu bisa memandang lebih jelas ketimbang mata.
Sumber: Hawa 118― Riani Kasih -
Jika kenangan adalah nyanyian, maka keheninganlah yang menjadi alat musiknya.
Sumber: Hawa 42― Riani Kasih -
Suasana pagi mana lagi yang pantas dikeluhkan? Bukankah hidup itu indah jika dapat dinikmati sebagaimana mestinya? Saat harus bekerja, segenap pikiran pun fokus untuk bekerja.
Sumber: Hawa 70― Riani Kasih -
Beberapa kesedihan akan sembuh seiring waktu.
Sumber: Hawa 56― Riani Kasih -
Kadang-kadang kita memang perlu mengingat kenangan lalu, tapi sekali dua kali saja, jangan terlalu sering. Bukankah kita tidak hidup di masa lalu? Jadi apa yang membuatmu takut menciptakan kenangan baru?
Sumber: Hawa 102― Riani Kasih -
Sekuat apa pun seorang lelaki, ia tetap perlu ruang diri sendiri dan untuk air matanya. Ruang bernama sepi.
Sumber: Hawa 52― Riani Kasih -
Cinta punya takdirnya masing-masing.
Sumber: Hawa 55― Riani Kasih -
Kadang-kadang sikap mampu berbicara lebih jelas dibandingkan kata-kata.
Sumber: Hawa 155― Riani Kasih -
Ketika mencintai, kita harus siap kehilangan. Tapi siapa orang yang benar-benar siap menerima kehilangan?
Sumber: Hawa 43― Riani Kasih -
Perempuan butuh ruang sendiri. Ada hal yang membuatnya tidak mau berbagi.
Sumber: Hawa 98― Riani Kasih -
Kita butuh ruang sendiri untuk menghadapi kesedihan.
Sumber: Hawa 62― Riani Kasih -
Kupikir pribadimu seperti buku. Hanya akan terbaca setelah membuka lembaran-lembarannya. Penuh kejutan. Kupikir begitu.
Sumber: Hawa 134― Riani Kasih
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Riani Kasih akan selalu Anda temukan di
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261