
Remy Sylado
Sastrawan asal Indonesia
Hidup: 1945 - 2022
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 12 Juli 1945 Meninggal: 12 Desember 2022
Tentang Remy Sylado
Nama aslinya adalah Yapi Panda Abdiel Tambayong (Jampi Tambajong) dan lahir di Makassar 12 Juli 1945.
Meski begitu ia juga memiliki sejumlah nama samaran seperti Dova Zila, Alif Dana Munsyi, Juliana C. Panda, Jubal Anak Perang Imanuel.
Memulai karir sebagai wartawan majalah Tempo (Semarang, 1965), redaktur majalah Aktuil Bandung (1970), dosen Akademi Sinematografi Bandung (1971), ketua Teater Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung.
Buku dari Remy Sylado
Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 10.
-
Bahwa dunia tempatnya berdiri tidak hanya hitam dan putih. Ada banyak warna di atasnya. Sementara warna-warna pun bisa berubah nama.
― Remy Sylado -
Lebih baik bertengkar karena cinta daripada diam kesepian menanggung benci.
― Remy Sylado -
Berpuisi merupakan suatu kepandaian manusia memanfaatkan imaji ke dalam tantangan kreatif merangkai kata-kata terpilih dan membangunnya menjadi seni.
― Remy Sylado -
Agaknya orang Indonesia paling gampang sekali melibatkan Tuhan untuk hal-hal yang mestinya bisa diselesaikan oleh Pak RT.
― Remy Sylado -
Kelak ia sadar, bahwa perasaan takut terhadap maut, berarti berani terhadap hidup.
― Remy Sylado -
Sebab, bahaya yang sesungguhnya bukan pada orang yang marah-marah, tapi pada orang yang diam. Orang marah dapat diukur hatinya, orang diam tak mudah ditakar akalnya.
― Remy Sylado -
Soalnya, di mana masalah dihayati, di situ masalah lain berkembang. Itu hidup.
― Remy Sylado -
Tiada kiranya kata pemborosan terhadap waktu bagi orang-orang yang mencari hakekat kasih.
― Remy Sylado -
Agaknya sang waktulah yang paling perkasa dalam kehidupan. Ia tak tersaing. Tak pernah mengeluh. Tak pernah juga merasa takut.
― Remy Sylado -
Tampaknya hanya buku yang paling pantas diceritakan dengan bangga oleh manusia beradab, bukan BMW, Mercedes, ataupun Volvo.
― Remy Sylado