Kata-kata Bijak: dari Ratih Kumala

Ratih Kumala

Ratih Kumala

Penulis dari Indonesia

Lahir: 1980-

  • Cinta adalah letupan perasaan yang paling aneh dan tidak terjelaskan, kesemuanya melebur menjadi satu. Ada  tarik-menarik sekaligus tolak-menolak.
  • Kematian adalah apa yang paling titik. 'Apa' dan bukan 'alpa' sebab ia sangat berisi dan tidak kosong dan tidak akhir. Ia hanya salah satu tanda baca, titik yang paling titik. Jeda.
  • Kematian adalah pintu dari segala sendiri dan jalan dari awalnya akhir.
  • Ternyata, berapa pun umur manusia atau mahluk apa pun, kematian adalah pantas untuk semua. Yang baru lahir meninggal, pantas; yang masih muda meninggal, pantas; yang sudah tua meninggal, pantas banget!
  • Manusia khawatir akan banyak hal. Ada beban di masa depan dan ada sisa dari masa lalu.
  • Aku benar bukan? Kamu memang seperti menara. Orang-orang akan berkumpul padamu tanpa kamu berbuat apa-apa. Orang akan selalu tertarik untuk melihatmu karena kamu akan selalu terlihat di mana pun kau berada.
  • Kematian adalah apa yang paling titik. ‘Apa’ dan bukan ‘alpa’ sebab ia sangat berisi dan tidak kosong dan tidak akhir. Ia hanya salah satu tanda baca, titik yang paling titik. Jeda.
+3

Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 15.

  • Waktu memang selalu membawa manusia kepada gerbang paling menakutkan. Kerentaan. Sebuah ketidakabadian umum yang menjadi rahasia Tuhan karena siklusnya selalu berputar seperti kincir air pada dam, sumber yang terinjak justru menghasilkan energi.
    Sumber: Tabula Rasa 189
    ― Ratih Kumala
    - +
    +17
  • Politik negara adalah urusan pemimpin negara, urusan perut adalah hak asasi manusia.
    Sumber: Tabula Rasa 36
    ― Ratih Kumala
    - +
    +14
  • Tak kenal maka tak sayang. Makanya kenalan dulu.
    Sumber: Tabula Rasa 112
    ― Ratih Kumala
    - +
    +6
  • Ternyata, berapa pun umur manusia atau mahluk apa pun, kematian adalah pantas untuk semua. Yang baru lahir meninggal, pantas; yang masih muda meninggal, pantas; yang sudah tua meninggal, pantas banget!
    Sumber: Tabula Rasa 104
    ― Ratih Kumala
    - +
    +6
  • Aku benar bukan? Kamu memang seperti menara. Orang-orang akan berkumpul padamu tanpa kamu berbuat apa-apa. Orang akan selalu tertarik untuk melihatmu karena kamu akan selalu terlihat di mana pun kau berada.
    Sumber: Tabula Rasa 30
    ― Ratih Kumala
    - +
    +4
  • Cinta adalah letupan perasaan yang paling aneh dan tidak terjelaskan, kesemuanya melebur menjadi satu. Ada tarik-menarik sekaligus tolak-menolak.
    Sumber: Tabula Rasa 42
    ― Ratih Kumala
    - +
    +4
  • Jangan menjadi sendiri. Kamu harus bersama orang yang kamu sayangi agar ada yang mendoakanmu. Dan, setidaknya kamu tahu bahwa saat kau pergi ada yang sedih dan menangisimu. Jika seseorang merasa kehilanganmu, berarti kamu berarti.
    Sumber: Tabula Rasa 101
    ― Ratih Kumala
    - +
    +3
  • Waktu adalah gambaran kerentaan bumi seperti pemintal yang menyebalkan benangnya lalu menggulung dan menjalin pada tiap lembarannya.
    Sumber: Tabula Rasa 189
    ― Ratih Kumala
    - +
    +1
  • Kematian adalah apa yang paling titik. 'Apa' dan bukan 'alpa' sebab ia sangat berisi dan tidak kosong dan tidak akhir. Ia hanya salah satu tanda baca, titik yang paling titik. Jeda.
    Sumber: Tabula Rasa 99
    ― Ratih Kumala
    - +
     0
  • Kematian adalah pintu dari segala sendiri dan jalan dari awalnya akhir.
    Sumber: Tabula Rasa 99
    ― Ratih Kumala
    - +
     0
Kata-kata Ratih Kumala - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Ratih Kumala yang terbaik dan terkenal: 15 ditemukan

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari Ratih Kumala?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari Ratih Kumala adalah: "Waktu memang selalu membawa manusia kepada gerbang paling menakutkan. Kerentaan. Sebuah ketidakabadian umum yang menjadi rahasia Tuhan karena siklusnya selalu berputar seperti kincir air pada dam, sumber yang terinjak justru menghasilkan energi.
" dan "Politik negara adalah urusan pemimpin negara, urusan perut adalah hak asasi manusia.".

Kapan Ratih Kumala hidup?

Ratih Kumala masih hidup dan lahir pada tahun 1980.

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. ketidakabadian
  2. tarik-menarik
  3. tolak-menolak
  4. kehilanganmu
  5. mendoakanmu
  6. menangisimu

Tokoh yang sama