
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
Lahir: 1925-2006
Kata-kata Bijak 41 s/d 50 dari 437.
-
Memang berita mutasi tidak pernah menarik perhatianku; pengangkatan, pemecatan, perpindahan, pensiunan. Tak ada urusan! Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.
Sumber: Bumi Manusia― Pramoedya Ananta Toer -
Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan.
Sumber: Arus Balik: Sebuah Epos Pasca Kejayaan Nusantara di Awal Abad 16― Pramoedya Ananta Toer -
Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging.
Sumber: Bumi Manusia― Pramoedya Ananta Toer -
Apabila rumah itu rusak, yang menempatinya pun rusak.
Sumber: Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda.
Sumber: Bumi Manusia― Pramoedya Ananta Toer -
Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?
― Pramoedya Ananta Toer -
Perwakilan rakyat? Perwakilan rakyat hanya panggung sandiwara. Dan aku tidak suka menjadi badut, sekalipun badut besar.
Sumber: Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Jangan jadi pegawai negeri, jadilah majikan atas dirimu sendiri. Jangan makan keringat orang lain, makanlah keringatmu sendiri. Dan itu dibuktikan dengan kerja.
Sumber: Saya Ingin Lihat Semua Ini berakhir (2008) 112― Pramoedya Ananta Toer -
Seorang guru adalah korban, korban untuk selama-lamanya. Dan kewajibannya terlampau berat, membuka sumber kebajikan yang tersembunyi dalam tubuh anak-anak bangsa.
Sumber: Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Tanpa wanita takkan ada bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaranMu. Semua puji-pujian untukMu dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat dan erang kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan.
Sumber: Minke 430― Pramoedya Ananta Toer