Kata-kata Bijak dari Orina Fazrina

Orina Fazrina

Penulis novel dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagAmerika Serikat

Buku dari Orina Fazrina

  • Menghidupkan riak-riak kerinduan dihari terhadap kejadian masa lalu yang tinggal kenangan. Perlahan namun pasti, riak rindu itu menjilati pikiranku, berkelana di dalamnya.
  • Setelah dipikir-pikir, mungkin Tuhan punya rencana lain, rencana yang akan mengganti sedih yang kita rasakan dulu dengan senyuman bahagia.

Kata-kata Bijak 1 s/d 7 dari 7.

  • Menghidupkan riak-riak kerinduan dihari terhadap kejadian masa lalu yang tinggal kenangan. Perlahan namun pasti, riak rindu itu menjilati pikiranku, berkelana di dalamnya.
    Orina Fazrina
    - +
    +8
  • Bagaimana aku menggambarkannya? Perasaan ini, sungguh aku bahagia. Sangat bahagia, bahkan aku merasa sepanjang hari senyumku tak berhenti mengembang.
    Orina Fazrina
    - +
    +5
  • Kamu salah! Aku masih belum bisa melepasnya. Aku masih menangisi penolakannya. Masih meratapinya, masih berpikir jika saja aku cantik dan lebih feminim, bukan jadi gadis cuek seperti ini, dia pasti akan menerimaku.
    Orina Fazrina
    - +
    +3
  • Rasanya hati ini nyeri sekali membayangkan setiap hari akan melihat kedekatan mereka berdua di depan mataku.
    Orina Fazrina
    - +
    +2
  • Hanya dengan senyum jenakanya, kemarahanku padanya yang tanpa alasan, luluh seketika. Melebur, membentuk sebuah rasa yang berbeda.
    Orina Fazrina
    - +
     0
  • Setelah di pikir-pikir mungkin TUHAN memiliki rencana lain, rencana yang akan mengganti sedih yang kita rasakan dulu dengan senyuman bahagia.
    Orina Fazrina
    - +
     0
  • Setelah dipikir-pikir, mungkin Tuhan punya rencana lain, rencana yang akan mengganti sedih yang kita rasakan dulu dengan senyuman bahagia.
    Orina Fazrina
    - +
    -2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Orina Fazrina akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Tanya Jawab

Apa kutipan paling terkenal dari Orina Fazrina?

Dua kutipan paling terkenal dari Orina Fazrina adalah:

  • "Menghidupkan riak-riak kerinduan dihari terhadap kejadian masa lalu yang tinggal kenangan. Perlahan namun pasti, riak rindu itu menjilati pikiranku, berkelana di dalamnya."
  • "Bagaimana aku menggambarkannya? Perasaan ini, sungguh aku bahagia. Sangat bahagia, bahkan aku merasa sepanjang hari senyumku tak berhenti mengembang."