Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 10.
-
Iri ya iri, tapi tidak usah ngomong di belakang.
Sumber: Pagi Gerimis 63― Nur Hasanah -
Duh Gusti…berikan kesabaran. Aku ini sudah melarat. Kenapa masih saja ada orang yang menjahati.
Sumber: Pagi Gerimis 61― Nur Hasanah -
Jakarta itu semrawutnya minta ampun. Orang-orangnya juga bikin susah.
Sumber: Pagi Gerimis 179― Nur Hasanah -
Kamu perawan yang belum tahu apa-apa, berani-beraninya menasehati Emak soal menerima kemiskinan. Kamu larang Emak pergi ke makam-makam. Kamu pikir Emak cuma mau cari gampang. Kamu tidak tahu apa-apa soal hidup, terutama hidup Emak. Emak sudah tidak punya harga diri sejak bayi. Emak tidak pernah tahu apa itu malu. Emak anggap semua orang itu batu. Itu sebabnya Emak bisa hidup sampai sekarang. Sekarang Emak sedang berusaha memiliki harga diri biar orang Cemplong dan Karang Jambu tahu kalau Emak bisa seperti mereka.
Sumber: Pagi Gerimis 235― Nur Hasanah -
Anak-anak nakal kok digubris. Kalau kamu nangis, bocah-bocah lanang itu mlaha senang.
Sumber: Pagi Gerimis 30― Nur Hasanah -
Ada orang tua ngomong jangan ditinggal pergi!
Sumber: Pagi Gerimis 127― Nur Hasanah -
Bagaimana orang bisa tahu kita ini melarat atau kaya?
Sumber: Pagi Gerimis 30― Nur Hasanah -
Baru tahu huruf dan angka saja sudah berani sama Emak?! Diskeolahkan saja sudah untung kamu!
Sumber: Pagi Gerimis 57― Nur Hasanah -
Kalau sudah besar, pasti berani. Tapi jangan berani sama orangtua.
Sumber: Pagi Gerimis 50― Nur Hasanah -
Kamu itu bandel. Kalau ada orangtua ngomong, dengar coba!
Sumber: Pagi Gerimis 89― Nur Hasanah
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Nur Hasanah akan selalu Anda temukan di
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261