Kata-kata Bijak: dari Muna Masyari

Muna Masyari

Muna Masyari

Sastrawan dari Indonesia

Lahir: 1985-

  • Dua gentong berusia ratusan tahun itu bagai sepasang manusia renta yang tercampakkan. Keduanya duduk muram di sudut kamar paling belakang. Menekur diam. Bibirnya berlumur lelehan pewarna yang pekat dan sudah mengering.
  • Aku yakin hatimu merutuk geram karena terlahir sebagai anak perempuan yang terlalu banyak dikenai aturan!
  • Akan tetapi, barangkali kesempatan masih bisa kau gapai.

Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 12.

  • Rumah, yang pernah dipertahankan ibumu, tak lain adalah lingkungan tempat menjalin ikatan, tempat berbagi kasih sayang, membangun rasa kepedulian, melestarikan jejak warisan, yang seharusnya dirawat oleh sentuhan tangan perempuan.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +18
  • Tali jemuran yang membentang di tepi halaman, tempat ibumu mengangin-anginkan kain batik yang baru dicelup pada pewarna, juga pohon jambu biji di belakang rumah yang kini mulai menguning daun-daunnya, keduanya akan mengasingkan dirimu, seperti kawan lama yang enggan menyapa.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +11
  • Dialah perempuan Tanjungbumi yang tak lelah menyunggi tradisi meskipun berkelindan dengan sepi.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +4
  • Sejauh-jauh melambungkan angan di tanah rantau, pada warisan nenek moyang ia akan menemukan tempat untuk pulang, kecuali selamanya ingin jadi pengembara dan melupakan tanah kelahiran.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +4
  • Dua gentong berusia ratusan tahun itu bagai sepasang manusia renta yang tercampakkan. Keduanya duduk muram di sudut kamar paling belakang. Menekur diam. Bibirnya berlumur lelehan pewarna yang pekat dan sudah mengering.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +3
  • Bukan hanya sekali kudengar pertanyaan bernada protes kau ajukan untuk hal-hal lain, ketika terbentur aturan sebagai anak perempuan.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +2
  • Aku yakin hatimu merutuk geram karena terlahir sebagai anak perempuan yang terlalu banyak dikenai aturan!
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +1
  • Menunggumu pulang dengan kerinduan berkelindan.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
    +1
  • Akan tetapi, barangkali kesempatan masih bisa kau gapai.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
     0
  • Dan kini, benda tua itu tampak muram ditinggal pemiliknya.
    Sumber: Gentong Tua
    ― Muna Masyari
    - +
     0
Kata-kata Muna Masyari - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Muna Masyari yang terbaik dan terkenal: 12 ditemukan

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari Muna Masyari?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari Muna Masyari adalah: "Rumah, yang pernah dipertahankan ibumu, tak lain adalah lingkungan tempat menjalin ikatan, tempat berbagi kasih sayang, membangun rasa kepedulian, melestarikan jejak warisan, yang seharusnya dirawat oleh sentuhan tangan perempuan." dan "Tali jemuran yang membentang di tepi halaman, tempat ibumu mengangin-anginkan kain batik yang baru dicelup pada pewarna, juga pohon jambu biji di belakang rumah yang kini mulai menguning daun-daunnya, keduanya akan mengasingkan dirimu, seperti kawan lama yang enggan menyapa.".

Kapan Muna Masyari hidup?

Muna Masyari masih hidup dan lahir pada tahun 1985.

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. mengangin-anginkan
  2. melestarikan
  3. daun-daunnya
  4. mengasingkan
  5. melambungkan
  6. tercampakkan

Tokoh yang sama