Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 45.
-
Mungkin hati seperti langit yang tak bisa diduga. Tak tahu kapan mendung dan hujan akan datang, tak tahu apa pelangi tengah menanti di balik gelap. Cinta pun demikian. Tak tahu kapan hati akan dihuni seseorang. Tak tahu apakah bahagia ataukah sedih kelak.
Sumber: Dongeng Patah Hati 64― Mahir Pradana -
Bersamamu adalah hal terindah di hidupku. Tentang perasaan lain yang ikut hadir, cemburu, dan rindu. Tapi aku suka sensasinya, seperti mencium aroma sehabis hujan. Hal-hal seperti itu yang membuatku tidak bisa jauh darimu.
Sumber: Dongeng Patah Hati 85― Mahir Pradana -
Politik itu semu. Kawan lambat laun hanya akan menjadi lawan. Rejeki yang hanya diterima duit panas, yang cepat datang dan cepat pula pergi.
Sumber: Blue Heaven 48― Mahir Pradana -
Cinta itu seperti judi. Ia akan mempertaruhkan apa saja untuk mendapatkannya.
Sumber: Dongeng Patah Hati 15― Mahir Pradana -
Tapi apakah mungkin cinta terpisah dari luka? Itu seperti kamu mengharapkan pertemuan tanpa adanya perpisahan. Ibarat kamu mendambakan pagi tanpa pernah mengharapkan kedatangan petang.
Sumber: Dongeng Patah Hati 4― Mahir Pradana -
Kamu candu bagiku. Satu menit tidak bertemu denganmu, terasa seperti setahun. Namun ketika bersamamu, semua terasa begitu cepat. Jarum detik, menit, jam seakan berputar dengan kebahagiaan yang menyelimutiku. Lucu, bukan? Bagaimana cinta bisa mengubah waktu hal yang paling pasti di dunia ini menjadi hal yang sangat tidak pasti dan terasa membingungkan. Satu detik ibarat setahun. Satu jam bagaikan sedetik. Karena satu hal: cinta.
Sumber: Dongeng Patah Hati 85― Mahir Pradana -
Cerita yang ditulis Tuhan selalu happy ending. Jika tidak, berarti cerita itu belum selesai.
Sumber: Dongeng Patah Hati 202― Mahir Pradana -
Persetan dengan cewek yang nggak mau nerima kamu, oke?
Sumber: Blue Heaven 151― Mahir Pradana -
Kota ini makin maju, tapi para pejabatnya makin kotor. Gedung bertingkat makin banyak, tapi jalanan makin banyak yang bolong. Kayaknya nggak ada yang kepikiran buat nyalurin duit APBD buat rakyat lagi.
Sumber: Blue Heaven 46― Mahir Pradana -
Bagiku, kesenangan bisa didapat dengan menjelajahi lembar buku yang menjanjikan petualangan.
Sumber: Dongeng Patah Hati 135― Mahir Pradana -
Dikhianati itu lebih dari sakit, tapi tak juga mati.
Sumber: Dongeng Patah Hati 11― Mahir Pradana -
Ironi dan patah hati pastilah kawan sejati. Mereka selalu sejalan berdampingan.
Sumber: Blue Heaven 101― Mahir Pradana -
Kita akan ada di dalam hidup seseorang dan akan ada seseorang pula yang silih berganti masuk ke dalam kehidupan kita, menciptakan sejarah-sejarah baru.
Sumber: Dongeng Patah Hati 13― Mahir Pradana -
Kadang… orang yang paling kita kasihi justru mengasihani orang lain.
Sumber: Dongeng Patah Hati 8― Mahir Pradana -
Perasaan tidaklah sama dengan lampu. Tidak ada semacam tombol untuk mematikannya.
Sumber: Blue Heaven 136― Mahir Pradana -
Pernahkah kamu memikirkan betapa berharganya ayahmu? Orang-orang bijak sering mengatakan bahwa saking berharganya sosok seorang ayah bagi istri dan anak-anaknya, bagian terkecil dari diri seorang ayah pun akan menjadi tidak ternilai.
Sumber: Blue Heaven 3― Mahir Pradana -
Sekarang dia sudah bergaya, mentang-mentang sudah jadi anggota DPRD. Wajahnya sekarang menghiasi baliho di mana-mana.
Sumber: Blue Heaven 47― Mahir Pradana -
Anak mana yang tahan ibunya bersedih?
Sumber: Blue Heaven 191― Mahir Pradana -
Cinta itu tidak dapat diukur dengan angka. Perasaan tidak dapat diukur dengan skala.
Sumber: Dongeng Patah Hati 5― Mahir Pradana -
Cinta seperti sel-sel penyusun kehidupan manusia yang sampai di sisa hidupnya akan terus membekas.
Sumber: Dongeng Patah Hati 16― Mahir Pradana
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Mahir Pradana akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261