Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 10.
-
Aku belajar bicara pada hening. Karena sepi sudah akrab denganku.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang -
Mereka bagaikan mata-mata pena yang menari di atas lemabaran kertas yang sama, lembaran kertas hitam. Dan hanya keberuntungan yang bisa membuat kertas itu menjadi abu-abu, karena tidak mungkin membuatnya menjadi putih bersih.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang -
Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah basah.
Sumber: Sonata Musim Kelima― Lan Fang -
Hidup benar-benar seperti mata dadu di meja judi.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang -
Yang ada di memoriku hanyalah warna pekat. Kucari warna-waran lain , tidak pernah ada. Bahkan putih pun sudah seperti jelaga.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang -
Jadilah kita sepasang kekasih yang diam-diam saja di sini. Seperti penulis tuli yang jatuh cinta pada pianis buta.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang -
Kematian menciumku, maka merah flamboyan tak cukup terang nyalakan mataku.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang -
Waktu sudah membekukan lidahku untuk meratap.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang -
Bukankah di dalam cinta, kebungkaman lebih berarti daripada percakapan?
Sumber: Sonata Musim Kelima― Lan Fang -
Waktu itu semua sudah tidak ada yang bisa kuingat. Karena waktu itu kata-kata sudah seakan tidak berarti lagi.
Sumber: Perempuan Kembang Jepun― Lan Fang
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261