Kata-kata Bijak dari Lalu Abdul Fatah

Lalu Abdul Fatah

Lalu Abdul Fatah

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Kata-kata Bijak 1 s/d 11 dari 11.

  • Langsung main sambit, main kasar. Yang penting marah dilampiaskan. Tak peduli pelampiasan yang tidak tepat sasaran dan sama sekali tak menghasilkan sesuatu, kecuali kemarahan yang lain. Kita terkadang menggaruk kepala, padahal gatalnya di kaki.
    Sumber: Love Journey #2 115
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +23
  • Tidakkah pemerintah menyadari bahwa larutan sianida yang digunakan oleh perusahaan pertambangan akan merusak keanekaragaman hayati.
    Sumber: Love Journey #2 157
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +20
  • Kepercayaan itu sungguh tak ubahnya kata sakti yang mujarab.
    Sumber: Love Journey #2 118
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +4
  • Betapapun orang asing ramah terhadap orang asing lainnya, tak lantas membuatnya peduli walau sekadar menanyakan keadaan kita.
    Sumber: Love Journey #2 107
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +3
  • Jarang sekali dokter yang mau ditempatkan di pulau terpencil. Jauh di pelosok terdalam yang bahkan google map saja tidak mengenalinya.
    Sumber: Love Journey #2 128
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +3
  • Hasil menjual gula saka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jika anak-anak mereka sudah beranjak remaja, mereka harus menyiapkan uang lebih untuk biaya pendidikan.
    Sumber: Love Journey #2 136
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +1
  • Seandainya saja program kapal gratis berlaku juga di berbagai pelosok tanah air lainnya. Betapa banyak manfaat yang akan dipetik dan dirasakan oleh masyarakat.
    Sumber: Love Journey #2 133
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +1
  • Sebagian orang Indonesia lebih senang berdiam diri dengan prasangka, takut merepotkan, tak enak hati, dan malu tak berdasar.
    Sumber: Love Journey #2 108
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +1
  • Tebu yang berat itu dihempaskan. Perempuan itu menarik napas yang seolah tertahan oleh beratnya beban di atas kepalanya. Kerbau yang digunakan untuk memutar mesin penggiling juga harus disewa. Tentu saja mereka tak sanggup membeli kerbau sendiri.
    Sumber: Love Journey #2 139
    Lalu Abdul Fatah
    - +
    +1
  • Hanya saja, urusannya begitu rumit, butuh ‘pelicin’ di mana-mana. Selalu, proses tersebut terhenti dikarenakan habisnya persediaan ‘pelicin’. Ada apa sih dengan bangsa ini?
    Sumber: Love Journey #2 175
    Lalu Abdul Fatah
    - +
     0
  • Terkadang, memang ada hal-hal di dunia ini yang tidak selalu bisa kita taklukkan.
    Sumber: Love Journey #2 163
    Lalu Abdul Fatah
    - +
     0
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Lalu Abdul Fatah akan selalu Anda temukan di