Buku dari Kristin Fourina
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 34.
-
Kau termangu dalam sendu. Katamu, kau tak rela kebahagiaanmu terhenti jika istrimu benar-benar pergi.
― Kristin Fourina -
Jalan pikiranmu kurasa telah terperangkap dalam kegelapan panjang tanpa harapan.
― Kristin Fourina -
Aku hanyalah seorang gadis yang serupa pasir, Ibu. Aku ingin menjelma setetes embun yang sejuk.
― Kristin Fourina -
Akhirnya, kau resmikan hubungan kalian yang membuatku pelan-pelan menyingkir darimu dan berkelana sampai ke luar kota.
― Kristin Fourina -
Aku meninggalkanmu dalam suasana hati yang kelam. Langkahku tak tegak seolah kehilangan tempat berpijak.
― Kristin Fourina -
Menatapmu kembali setelah sekian lama tak berjumpa membuat jantungku berdebar, bukan karena nostalgia, melainkan karena keluhan-keluhanmu yang menyudutkan dirimu sendiri pada suatu ketidakwajaran.
― Kristin Fourina -
Sebab kau tak memiliki rahim, kau seharusnya tak perlu merasa menjadi gadis yang paling hina, Nak.
― Kristin Fourina -
Sebaiknya aku menjelma setetes embun hingga tak ada seorang pun yang menghiraukan keberadaanku. Tak akan ada yang melihatku. Lalu aku akan menguap sehabis itu lenyap.
― Kristin Fourina -
Wajahnya pucat sebab saat itu sudah tak ada sisa setetes embun pun yang mampu menyejukkan hatinya.
― Kristin Fourina -
Kata-katamu yang penuh rahasia mampu melipat jarak di antara kita.
― Kristin Fourina -
Malam itu, bayanganmu di masa lalu tiba-tiba kembali memburu.
― Kristin Fourina -
Bukankah melihat orang yang dicintai merasa bahagia adalah bentuk kebahagiaan yang hakiki?
― Kristin Fourina -
Dalam ingatanku, kini kondisimu bertolak belakang dengan gaya hidupmu yang penuh rasa semangat dan percaya diri pada saat aku mengenalmu jauh di masa lalu.
― Kristin Fourina -
Sewaktu istrimu mengharapkan keadaan yang berkecukupan, kau sadar kau tak bisa memberikan. Kau juga sadar, setiap kali istrimu meminta, kau selalu tak punya dan tak bisa. Dalam segala hal, katamu. Kau selalu gagal memenuhi setiap keinginan istrimu.
― Kristin Fourina -
Aku menahan kecewa. Pertemuan yang harusnya penuh tawa rupanya hanya tersimpan dalam angan-angan.
― Kristin Fourina
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Kristin Fourina akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261