Kata-kata Bijak: dari Khairul Fatah

Khairul Fatah

Khairul Fatah

Penulis dari Indonesia

Lahir: 1998-

  • Ia seorang perenung, pemburu sepi yang paling handal.
  • Setiap malam yang larut ia bersembunyi di rimbun semak, dan berjalan mengendap-ngendap. Ia mencari sunyi dengan gelap yang paling pekat.
  • Pemburu gelap yang terbunuh karena rindu.
  • Tahukah kau, gelap itu ada sebab kita pernah melihat terang. Gelap dunia itu tak ada, yang ada hanya tempat yang kurang cahaya, maka kembalilah pada Tuhan pemilik cahaya agar kau tak tertelan gelap dunia.
  • Ia pun merindukan kematian yang dianggap semua orang sebagi ketiadaan dan kegelapan. Maka ia pun mati dalam keadaan rindu pada Tuhan, dalam keadaan hatinya yang paling sunyi, dan di tempat pemburuaanya membunuh gelap dunia.
  • Ikan memang hidup untuk dimakan. Tapi menangkapnya tidak dengan ketamakan.
  • Ia terus menunggu hingga matahari muncul dari ufuk timur.
+3

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 36.

  • Di tengah hutan tak berpenghuni itu, ia termenung, lalu berjalan pelan seperti pemburu rusa; kakinya hati-hati menapaki tanah. Ia tak mau derap kakinya terdengar, karna takut gelap kabur.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +31
  • Pemburu gelap yang terbunuh karena rindu.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +22
  • Ikan memang hidup untuk dimakan. Tapi menangkapnya tidak dengan ketamakan.
    Sumber: Seni Menangkap Ikan
    ― Khairul Fatah
    - +
    +11
  • Ia percaya bahwa hidup itu fana, maka setiap waktu ia hanya merindukan gelap yang akan menelannya dan membawanya pada kehidupan selanjutnya; ke hidup nikmat Tuhan atas balasan pekerjaannya di dunia.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +9
  • Katanya, perempuan itu tercabik gelap di hutan.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +9
  • Setiap malam yang larut ia bersembunyi di rimbun semak, dan berjalan mengendap-ngendap. Ia mencari sunyi dengan gelap yang paling pekat.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +9
  • Di pulau yang tanpa cahaya lampu, perempuan itu kian mengerti bahwa kegelapan hanya tempat pembuangan.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +8
  • Gemerlap warna-warni lampu menyeretnya pada kepiluan yang sangat. Ia merasa resah di tengah terang dunia.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +8
  • Dilarut malam tanpa sinar lampu-lampu, Aku kembali teringat tentang tiga kisah pemburu gelap.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +6
  • Ia pun merindukan kematian yang dianggap semua orang sebagi ketiadaan dan kegelapan. Maka ia pun mati dalam keadaan rindu pada Tuhan, dalam keadaan hatinya yang paling sunyi, dan di tempat pemburuaanya membunuh gelap dunia.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +5
  • Ia seorang perenung, pemburu sepi yang paling handal.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +5
  • Aku melihat perempuan itu menangkap ikan seperti orang berpuisi, atau barangkali seperti aktor yang sedang memainkan peran di atas panggung teater: pelan, penuh penghayatan.
    Sumber: Seni Menangkap Ikan
    ― Khairul Fatah
    - +
    +4
  • Tahukah kau, gelap itu ada sebab kita pernah melihat terang. Gelap dunia itu tak ada, yang ada hanya tempat yang kurang cahaya, maka kembalilah pada Tuhan pemilik cahaya agar kau tak tertelan gelap dunia.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +4
  • Ia sadar, di pulaunya yang gelap kala malam menyergap, merupakan tempat orang-orang miskin dari segala hal; ilmu dan harta.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +3
  • Ikan bukan lawan, kemarahan hanya cocok untuk perang.
    Sumber: Seni Menangkap Ikan
    ― Khairul Fatah
    - +
    +3
  • Menangkap ikan perlu seni. Bukan cuma berani.
    Sumber: Seni Menangkap Ikan
    ― Khairul Fatah
    - +
    +3
  • Si kakek tua terus mengajak semua orang kembali berenung, mempersiapkan diri melawan gelap yang akan datang.
    Sumber: Pemburu Gelap
    ― Khairul Fatah
    - +
    +3
  • Aku diam, mencerna perkataannya, merenungkan, mungkin juga berusaha mencari jawaban, atau bahkan bantahan. Tapi aku tetap diam.
    Sumber: Seni Menangkap Ikan
    ― Khairul Fatah
    - +
    +2
  • Berilah sentuhan seni terakhir untuk hidupnya. Ikan sudah mengerti, ia hidup untuk dinikmati manusia. Tangkaplah ia dengan seni, agar detik terakhir hidupnya ia rasakan dengan nikmat pula, seperti yang kita rasakan saat memakannya.
    Sumber: Seni Menangkap Ikan
    ― Khairul Fatah
    - +
    +2
  • Ia diam lagi, seakan sengaja memberiku kesempatan untuk berpikir.
    Sumber: Seni Menangkap Ikan
    ― Khairul Fatah
    - +
    +2
Kata-kata Khairul Fatah - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Khairul Fatah yang terbaik dan terkenal: 36 ditemukan

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari Khairul Fatah?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari Khairul Fatah adalah: "Di tengah hutan tak berpenghuni itu, ia termenung, lalu berjalan pelan seperti pemburu rusa; kakinya hati-hati menapaki tanah. Ia tak mau derap kakinya terdengar, karna takut gelap kabur." dan "Pemburu gelap yang terbunuh karena rindu.".

Kapan Khairul Fatah hidup?

Khairul Fatah masih hidup dan lahir pada tahun 1998.

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. mengendap-ngendap
  2. mempersiapkan
  3. pemburuaanya
  4. perkataannya
  5. menyeretnya
  6. lampu-lampu

Tokoh yang sama