Kata-kata Bijak 21 s/d 39 dari 39.
-
Mereka berkehidupan dari pesisir ke pesisir, menjadi
kelana atas tembikar. Menjadi musafir berkepal jaring dari satu
pulau ke pulau lain.Sumber: MEMBACA KITAB ARKAIS LAUT― Imam Budiman -
Bagaimana kabar ketulusan
di balik purba rahimnya?Sumber: Di Balik Kulit dan Belulang : Wajah Ibu dalam Skripsi― Imam Budiman -
Benarkan letak kopiahmu!
kantuk merayu, bawa ke belakang dengan seriak lumuran setinta
wudhuSumber: Sajak Amtsilati― Imam Budiman -
kaum gardu datang menyesaki tubuhnya
ibu-ibu menata gorengan berdebu, dijualnyaSumber: Di Balik Kulit dan Belulang : Kota Jakart[u]a― Imam Budiman -
Laut sejauh kedekatan kita padanya ialah sebermula cerita
sejarah dari peninggalan nenek moyang leluhur kita yang purba,
di masa mereka lahir dan menikmati masa kekanak dari rusuk-
rusuk rahim mata angin.Sumber: MEMBACA KITAB ARKAIS LAUT― Imam Budiman -
maka, lepaskan segera jerat kantukmu!
kakak pengajar datang kakak pengajar datang
sebelum beliau mengajari kita pada bab ke lima sedangkan kau meno-
pang kantukmu
dengan berdiri di tempatSumber: Sajak Amtsilati― Imam Budiman -
Seruas jelmaan
tempat berbiak segerombol ikan-ikan yang bermigrasi dari laut
selatan.Sumber: MEMBACA KITAB ARKAIS LAUT― Imam Budiman -
Anak-anak bermain kencing abu, dibungkusnya.
Sumber: Di Balik Kulit dan Belulang : Kota Jakart[u]a― Imam Budiman -
Di ujung bab lima, ia purna menuju Tuhan.
Sumber: Di Balik Kulit dan Belulang : Wajah Ibu dalam Skripsi― Imam Budiman -
Keberimanannya terhadap puisi kerap mengekal pada hening dan
sunyi yang dianut oleh gemerisik kaum terumbu.Sumber: MEMBACA KITAB ARKAIS LAUT― Imam Budiman -
Laut kita memiliki kedalaman maha menukik.
Sumber: MEMBACA KITAB ARKAIS LAUT― Imam Budiman -
Wajah kota gerah pucat serupa mayat.
Sumber: Di Balik Kulit dan Belulang : Kota Jakart[u]a― Imam Budiman -
Atau setidaknya, beri sedikit ruang agar sedianya
merawatkan hingga puisi-puisi itu beranjak separuh dewasaSumber: Meninggal Dunia― Imam Budiman -
Harus berapa kali kukatakan?
benarkan letak kopiahmu, apa tak sadar sudah sembilan puluh dera-
jat termiring kiri?Sumber: Sajak Amtsilati― Imam Budiman -
Kaki ke luar asrama
ada yang menyembunyikan terompah kawannya
ada yang mengomel terkena jadwal mengambil segalon air panas di
dapurSumber: Sajak Amtsilati― Imam Budiman -
Malam-malam begini!
ada juga yang menyerapah sendiri dikarena kitab Ta’lim yang tak
kunjung temu
kegaduhan yang menguak; bercampur menjadi keributan yang
membuatku tersenyum lucuSumber: Sajak Amtsilati― Imam Budiman -
Itik-itik berbaris ke kandang, melepas waktu yang kurang
tetapi si jinak nampak tak sependapat pada bayangnya sendiri
ada yang sedemikian rupa di dalam kolam; wajah ibuSumber: Kampung Halaman― Imam Budiman -
Kita sepakat menabur di makam istirahnya,
menjadi bagian sekelompok arakan pelayat.Sumber: Di Balik Kulit dan Belulang : Kota Jakart[u]a― Imam Budiman -
Rumah cengkrama lelambai searah terumbu karang
berusia legende tajak pematang.Sumber: MEMBACA KITAB ARKAIS LAUT― Imam Budiman
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Imam Budiman akan selalu Anda temukan di (halaman 2)
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261