
Ika Natassa
Penulis dari Indonesia
Lahir: 1977-
Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 38.
-
Air dingin nggak bisa membunuh kenangan. Demikian pula dengan pisau, pistol, parang, celurit, api, granat ataupun rasa benci.
Sumber: Critical Eleven 226― Ika Natassa -
Membuat kopi itu ritual laki-laki. Buat Ayah, semua langkah mulai dari memilih beans, grinding, sampai kopinya siap diseduh, prosesnya seperti hidup seorang laki-laki. Sebagai laki-laki, tugas utama kita adalah mengambil pilihan terbaik untuk diri kita sendiri dan orang-orang yang dekat dan tergantung pada kita. Sering proses mengambil pilihan ini nggak bisa sebentar, harus sabar. Sama seperti Ayah sabar memilih-milih biji kopi terbaik, sabar juga menjalani proses membuatnya sampai jadi secangkir kopi yang pantas dibanggakan karena enak banget.
Sumber: Critical Eleven 31― Ika Natassa -
Toko buku itu bukti nyata bahwa keberagaman selera bisa kumpul di bawah satu atap tanpa harus saling mencela.
Sumber: Critical Eleven 14― Ika Natassa -
Hujan dan kenangan bukan perpaduan yang sehat untuk seseorang yang sedang berjuang melupakan.
Sumber: Critical Eleven 190― Ika Natassa -
Hidup memang tidak pernah sedrama di film, tapi hidup juga tidak pernah segampang di film.
Sumber: Critical Eleven 40― Ika Natassa -
Kalau kita sudah memilih yang terbaik, seperti Ayah memilih Ibu dan kamu memilih istri kamu, seperti kita memilih biji kopi yang terbaik, bukan salah mereka kalau rasanya kurang enak. Salah kita yang belum bisa melakukan yang terbaik sehingga mereka juga menunjukkan yang terbaik buat kita.
Sumber: Critical Eleven 56― Ika Natassa -
Kalau memang benar-benar sayang dan cinta sama perempuan, jangan bilang rela mati buat dia. Justru harusnya kuat hidup buat dia. Rela mati sih gampang, dan bego.
Sumber: Critical Eleven― Ika Natassa -
Kadang hidup lebih menyenangkan saat kita tidak punya ekspetasi apa-apa.
Sumber: Critical Eleven 14― Ika Natassa -
Dalam hal berurusan dengan duka, waktu justru sering menjadi penjahat kejam yang menyiksa tanpa ampun, ketika kita terus menemukan dan menyadari hal baru yang kita rindukan dari seseorang yang telah pergi itu, setiap hari, setiap jam, setiap menit.
Sumber: Critical Eleven 95― Ika Natassa -
Kata orang, saat kita berbohong satu kali, sebenarnya kita berbohong dua kali. Bohong yang kita ceritakan ke orang, dan bohong yang kita ceritakan ke diri kita sendiri.
Sumber: Critical Eleven 57― Ika Natassa