Kata-kata Bijak: dari I Gusti Ngurah Pindha

I Gusti Ngurah Pindha

I Gusti Ngurah Pindha

Pelaku Sejarah, Anggota DPR RI tahun 1982-1987

Lahir: 1924-1991

  • Bahagialah jika seorang ksatria dapat kesempatan menunaikan tugas suci membela tanah airnya atau membela kebanaran untuk menghancurkan angkara murka. Jikaia gugur dalam perang, maka rohnya akan dipapak oleh bidadari-bidadari yang cantik untuk diantar ke Indraloka dan tempat yang indah sudah tersedia
  • Bertempur itu untuk menang, bukan untuk mati.
  • Seorang prajurit tidak boleh menyerah dalam pertempuran dengan alasan apa pun. Kalau pelurumu habis, pergunakan bayonetmu! Kalau bayonetmu patah, pergunakan tanganmu untuk memukul! Kalau tanganmu patah, pakailah gigimu untuk menggigit! Dan kalau gigimu patah, pergunakan matamu untuk mematahkan seman
  • Saya lebih baik mati daripada tidak memenuhi janji yang sudah diucapkan. Saya akan turut berjuang bersama saudara-saudara hingga kemerdekaan Indonesia benar-benar tercapai.
+1

Kata-kata Bijak 1 s/d 9 dari 9.

1
  • Seorang prajurit tidak boleh menyerah dalam pertempuran dengan alasan apa pun. Kalau pelurumu habis, pergunakan bayonetmu! Kalau bayonetmu patah, pergunakan tanganmu untuk memukul! Kalau tanganmu patah, pakailah gigimu untuk menggigit! Dan kalau gigimu patah, pergunakan matamu untuk mematahkan semangat musuh!
    Sumber: Perang Bali 69
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +30
  • Setiap orang Belanda yang memakai seragam militer dan bersenjata boleh dibunuh, karena kita sudah merdeka. Berarti tidak boleh ada bangsa lain dengan kekuatan senjata menginjakkan kaki di negeri ini tanpa seizin kita.
    Sumber: Perang Bali 410
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +8
  • Bertempur itu untuk menang, bukan untuk mati.
    Sumber: Perang Bali 27
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +5
  • Rupanya rakyat tidak terlalu mengharapkan kami dapat menguasai kota dan menghancurkan NICA sama sekali. Mereka sudah cukup bangga kalau pejuang-pejuang mereka dapat membunuh Belanda.
    Sumber: Perang Bali 87
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +5
  • Tidak ada mundur-munduran. Kita bertempur sampai titik darah penghabisan. Apa itu mundur? Bikin malu saja!
    Sumber: Perang Bali 25
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +3
  • Kalau rakyat sampai memihak musuh, itu bukan salah mereka, tetapi karena kita yang bodoh atau musuh yang pintar. Maka, jangan membenci mereka.
    Sumber: Perang Bali 147
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +2
  • Saya lebih baik mati daripada tidak memenuhi janji yang sudah diucapkan. Saya akan turut berjuang bersama saudara-saudara hingga kemerdekaan Indonesia benar-benar tercapai.
    Sumber: Perang Bali 130
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +2
  • Bahagialah jika seorang ksatria dapat kesempatan menunaikan tugas suci membela tanah airnya atau membela kebanaran untuk menghancurkan angkara murka. Jikaia gugur dalam perang, maka rohnya akan dipapak oleh bidadari-bidadari yang cantik untuk diantar ke Indraloka dan tempat yang indah sudah tersedia baginya.
    Sumber: Perang Bali 239
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
    +1
  • Seandainya kita melawan dan semua gugur di sini, apa boleh buat. Tidak mengapa. Tetapi kalau kita ditangkap hidup-hidup, diikat dengan tali, lalu dipertontonkan dan dihinakan di hadapan rakyat, alangkah malunya.
    Sumber: Perang Bali 32
    ― I Gusti Ngurah Pindha
    - +
     0
1
Kata-kata I Gusti Ngurah Pindha - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari I Gusti Ngurah Pindha yang terbaik dan terkenal: 9 ditemukan

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari I Gusti Ngurah Pindha?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari I Gusti Ngurah Pindha adalah: "Seorang prajurit tidak boleh menyerah dalam pertempuran dengan alasan apa pun. Kalau pelurumu habis, pergunakan bayonetmu! Kalau bayonetmu patah, pergunakan tanganmu untuk memukul! Kalau tanganmu patah, pakailah gigimu untuk menggigit! Dan kalau gigimu patah, pergunakan matamu untuk mematahkan semangat musuh!" dan "Setiap orang Belanda yang memakai seragam militer dan bersenjata boleh dibunuh, karena kita sudah merdeka. Berarti tidak boleh ada bangsa lain dengan kekuatan senjata menginjakkan kaki di negeri ini tanpa seizin kita.".

Kapan I Gusti Ngurah Pindha hidup?

I Gusti Ngurah Pindha lahir pada tahun 1924 dan meninggal pada tahun 1991.

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. bidadari-bidadari
  2. mundur-munduran
  3. saudara-saudara
  4. dipertontonkan
  5. benar-benar
  6. hidup-hidup