Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 47.
-
Ketika saya melirik ke atas, sebuah bayangan putih transparan terlihat mencurigakan. Bayangan itu terus melayang-layang tidak tentu arah. Berlenggak-lenggok dari sudut ruangan ke sudut lain. Saya menajamkan pendengaran saya hinga saya yakin kalau bayangan itu merupakan sumber suara tawa yang mengganggu tadi. Belum sempat otak saya memahami apa yang terjadi, mata saya menangkap sesuatu yang aneh dari bayangan itu; garis-garis panjang menyerupai rambut yang terburai di belakangnya, melingkupi sesosok wajah pucat yang ada di depan bayangan itu.
Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 49― Erlita Pratiwi -
Mumpung masih muda, ayo, hiasi hidup dengan berbagai macam warna. Biar nanti kalau udah tua, kita punya banyak cerita buat anak cucu.
Sumber: Oishii Jungle 23― Erlita Pratiwi -
Seakan ada magnet yang menggerakkan bola mataku ke ujung kaki. Sontak batinku menjerit hebat. Sebuah kepala berambut panjang muncul dari bawah kolong. Kaila ikut melihat mahluk itu. Entah apa yang dia rasakan saat ini. Yang jelas, wajah kami terlihat tidak berbeda. Sama-sama diselimuti ketakutan. Samar-samar aku melihat mahluk itu bergerak dengan cara mengesot. Wajahnya menyeramkan dan tidak beraturan, seperti ada luka sobekan pada tiap senti wajahnya.
Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 108― Erlita Pratiwi -
Sudah tiga hari ini Imron selalu menemukan roti cokelat di laci mejanya. Awalnya Imron mengira roti itu miliki salah seorang teman sekelasnya, tapi di plastik pembungkus roti itu tertempel secarik kertas bertuliskan ‘Buat Imron’
Sumber: Pengantar Susu Bertopi Merah― Erlita Pratiwi -
Tadi sebelum berenang, Dyffa sengaja melepas cincinnya dan menitipkannya kepada Om Angga. Cincin itu agak sedikit longgar di jari Dyffa. Dyffa takut cincin itu terlepas di dalam kolam renang tanpa di sadarinya.
Sumber: Pengantar Susu Bertopi Merah― Erlita Pratiwi -
Kapan lagi bisa mendapat pengalaman baru melayani pembeli? Siapa tahu ia bisa mendapatkan petunjuk mengapa kue cokelat di toko Tante Ria berkurang satu. Pokoknya Shasa bertekad akan berusaha melayani dengan baik sekaligus mengawasi pembeli dengan seksama.
Sumber: Pengantar Susu Bertopi Merah― Erlita Pratiwi -
Gerak tangannya yang hendak membuang tumpukan daun mangga terhenti. Tumpukan batang-batang daun singkong memenuhi tempat sampah. Bukan hanya itu, tampak juga ampas kelapa parut, kulit bawang, dan bumbu dapur. Shasa mengerutkan kening. Ini sampah siapa?
Sumber: Pengantar Susu Bertopi Merah― Erlita Pratiwi -
Di ranjang kosong itu, berbaring seseorang yang dibungkus kain putih dengan ikatan di kepala seperti pocong dengan wajah seputih tembok dan lingkaran hitam di daerah matanya. Aku saat itu seakan kaku tiba-tiba.
Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 177― Erlita Pratiwi -
Membandingkan itu harus setara. Apple to apple. Jangan membandingkan apple dengan strawberry apalagi blackberry.
Sumber: Oishii Jungle 38― Erlita Pratiwi -
Shasa mendengarkan kata-kata mama sambil sibuk menggali ingatannya. Dilihatnya pengantar susu itu semakin jauh. Hanya topi merahnya yang terlihat jelas dari kejauhan.
Sumber: Pengantar Susu Bertopi Merah― Erlita Pratiwi -
Walaupun gue bukan pendekar samurai, bukan berarti gue nggak punya nyali hadapin tantangan.
Sumber: Oishii Jungle 39― Erlita Pratiwi -
Gila, hanya demi kekayaan dan pangkat saja ada orang yang dengan seenaknya mempermainkan nyawa orang lain. Apa mereka nggak takut berurusan dengan hal-hal ini?
Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 33― Erlita Pratiwi -
Tiba-tiba ada angin kencang berembus hingga kain yang menutupi korban terbuka sebatas dada. Aku sempat kaget melihat ekspresi korban yang matanya melotot dan lidahnya terulur.
Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 80― Erlita Pratiwi -
Aku melihat ada orang yang mengintip dari sela-sela pintu seng itu. Wajahnya putih. Matanya merah seperti orang yang tidak pernah tidur. Lebih mengejutkan lagi, orang itu tersenyum kepadaku.
Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 65― Erlita Pratiwi -
Kuputar kunci pintu kamarku. Aku membuka pintu kamar yang kuncinya telah terbuka, lalu aku membeku di depan mata. Serasa ada batu menghujam kepalaku. Ibu dan anak yang tadi aku tabrak ada di dalam kamarku. Mereka sedang duduk di ranjangku. Sementara ibu anak itu tetap dengan tatapan bekunya, anak di sampingnya yang tadi tertabrak malah tertawa puas ke arahku dengan kondisinya yang tidak seperti habis tertabrak. Padahal tadi dia menangis.
Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 159― Erlita Pratiwi -
Nggak perlu nongkrong di kantin cuma buat dapetin pacar.
Sumber: Oishii Jungle 31― Erlita Pratiwi -
Jangan cuma mikirin adrenalin yang terpacu. Pikirkan juga berapa biaya ke dokter kalau sepulang dari sana, kamu bukannya membawa kenangan tak terlupakan, tapi malah bawa penyakit.
Sumber: Oishii Jungle 45― Erlita Pratiwi -
Raja Ampat itu luar biasa. Luar biasa indah dan luar biasa mahal. Lebih murah pergi ke Bangkok dibanding ke Raja Ampat.
Sumber: Oishii Jungle― Erlita Pratiwi -
Dengan jantung berdegup kencang, Shasa memberanikan diri membuka pintu kamar. Ia melongokkan kepalanya. Tidak terlihat ada pencuri. Dengan perlahan, ia berjalan keluar kamar. Zahra mengikuti langkahnya sambil tetap mencengkram lengan Shasa.
Sumber: Pengantar Susu Bertopi Merah― Erlita Pratiwi -
Karena tanpa perpisahan, tidak ada pertemuan.
Sumber: Oishii Jungle 192― Erlita Pratiwi
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Erlita Pratiwi akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261