Emha Ainun Nadjib
Seorang seniman, budayawan, penyair, serta intelektual asal Indonesia.
Hidup: 1953 -
Kategori: Penulis (Modern) | Penyair (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 27 Mei 1953
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 76.
-
Agama diajarkan kepada manusia agar ia memiliki pengetahuan dan kesanggupan untuk menata hidup, menata diri dan alam, menata sejarah, kebudayaan, politik.
― Emha Ainun Nadjib -
Kebersihan luas maknanya, kebersihan ruang dan kampung hanyalah satu hal, hal lain adalah kebersihan jiwa manusia itu sendiri, kebersihan pergaulan antarmanusia, baik pergaulan sosial, pergaulan ekonomi, pergaulan politik dan hukum.
Sumber: Markesot Bertutur― Emha Ainun Nadjib -
Cinta bukanlah bertahan seberapa lama. Tetapi seberapa jelas dan ke arah mana.
― Emha Ainun Nadjib -
Pemimpin yang terbaik adalah yang paling memiliki penguasaan diri untuk dipimpin. Maka seorang Pendito Ratu haruslah a man of nothing to loose. Tak khawatir kehilangan apa-apa. Jangankan harta benda, simpanan uang, seribu perusahaan, tanah, gunung dan tambang. Sedangkan dirinya sendiripun sudah tak dimiliknya, sebab telah diberikan kepada Tuhan dan rakyatnya.
Sumber: OPLeS: Opini Plesetan 50― Emha Ainun Nadjib -
Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah, Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang sehingga kalah pun bukan dosa, yang penting adalah apakah seseorang berjuang atau tak berjuang.
― Emha Ainun Nadjib -
Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati.
― Emha Ainun Nadjib -
Kejahatan adalah nafsu yang terdidik. Kepandaian, seringkali, adalah kelicikan yang menyamar. Adapun kebodohan, acapkali, adalah kebaikan yang bernasib buruk. Kelalaian adalah itikad baik yang terlalu polos. Dan kelemahan adalah kemuliaan hati yang berlebihan.
Sumber: OPLeS: Opini Plesetan― Emha Ainun Nadjib -
Manusia jangan menunggu hancur dulu baru insaf.
― Emha Ainun Nadjib -
Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita kerjakan, apa yang paling mengakar di hati, jiwa dan inti kehidupan kita.
― Emha Ainun Nadjib -
Iblis tidak berjarak dengan diri kita, dengan karakter budaya, politik dan pasar sejarah kita. Malah Tuhan yang jaraknya cenderung semakin menjauh dari kita, kecuali pas kita perlukan untuk memperoleh keuntungan atau mentopengi muka.
― Emha Ainun Nadjib -
Dunia ini masih dipimpin oleh orang yang lebih memilih kenyang meskipun dijadikan budak, dari pada lapar tapi bertahan harga dirinya.
― Emha Ainun Nadjib -
Agama itu letaknya di dapur. Tidak masalah mau pakai wajan merk apa di dapur, yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat. Maka ukuran keberhasilan orang beragama bukan pada sholat atau umrohnya, melainkan pada perilakunya.
― Emha Ainun Nadjib -
Ada orang yang mengkritik tapi tidak memberi jalan keluar. Ada orang yang memberi jalan keluar tanpa mengkritik.
― Emha Ainun Nadjib -
Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak bisa dibawa mati.
― Emha Ainun Nadjib -
Tuhan tidak tersakiti oleh pengingkaran Anda. Tetapi Tuhan sangat tersakiti jika Anda berpura-pura menyembahNya.
― Emha Ainun Nadjib -
Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya?
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya tak diterima.Sumber: Tahajjud cintaku― Emha Ainun Nadjib -
Seseorang tidak akan memperjuangkan perubahan dari ketidakbenaran menjadi kebenaran ketika yang harus ia perlihara adalah kemapanannya dalam ketidakbenaran.
Sumber: OPLeS: Opini Plesetan 169― Emha Ainun Nadjib -
Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua.
― Emha Ainun Nadjib -
Aku menyebut diriku muslim saja aku tidak berani, karena itu merupakan hak prerogatifnya Allah untuk menilai aku ini muslim atau bukan.
― Emha Ainun Nadjib -
Kebanyakan orang tak bisa tidur, mereka hanya tertidur, karena sepanjang siang dan malam hari mereka diberati oleh dunia.
― Emha Ainun Nadjib