Eka Dianta BR Perangin-Angin
Penulis dari Indonesia
Lahir: 1991-
Kata-kata Bijak 1 s/d 8 dari 8.
1
-
Tak kutemukan lagi pemandangan yang akrab di mata kanak-kanakku dulu: lapangan sepak bola yang selalu berlumpur kala hujan, jalan berbatu-batu, serta kawat-kawat jemuran yang saling silang di depan setiap rumah.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin -
Aku menunduk, memandangi kaki ayahku yang entah bagaimana, terlihat menyatu dengan warna lantai dapur ini. Kaki itu lalu menggosok-gosok tanah dengan pelan, seolah menyapanya.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin -
Di sanalah mengalir cinta, peluh, bahkan darah dalam perjuangan hidupnya. Semua menyatu, seiring waktu mengkristal menjadi kenangan.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin -
Rumah-rumah reyot yang dulu tampak tak lebih dari tumpukan sampah itu berubah menjadi kompleks perumahan dalam waktu singkat, seolah disulap dalam satu kedipan mata.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin -
Tidak perlu khawatir. Ayah tak akan kesepian. Ayah bisa men dengarkan radio atau menonton televisi.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin -
Bagaimana pun, rumah abadi kita adalah tanah. Tubuh ini pun terbuat dari tanah.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin -
Dan, kenangan tak dapat dibeli dengan uang.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin -
Dapat kutebak bahwa ayah masih belum mengubah pendiriannya.
Sumber: Kaki Sewarna Tanah― Eka Dianta BR Perangin-Angin
1
Kata-kata Eka Dianta BR Perangin-Angin - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Eka Dianta BR Perangin-Angin yang terbaik dan terkenal: 8 ditemukan