Kata-kata Bijak dari Dwitasari

Dwitasari

Dwitasari

Penulis dari Indonesia

Hidup: 1994 -

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Kata-kata Bijak 41 s/d 60 dari 83.

 Sebelumnya 1 2 3 4 5 Berikutnya 
  • Janji sama aku, kamu harus lebih bahagia.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 123
    ― Dwitasari
    - +
    +14
  • Aku senang nulis tentang kamu karena dalam tulisan, sosok kamu bisa abadi.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 205
    ― Dwitasari
    - +
    +13
  • Apa yang lebih sakit daripada ditinggalkan seseorang yang paling kau sayang? Tentu saja ada. Ada yang lebih sakit daripada itu. Mencintai seseorang yang begitu dekat, tapi cinta yang selalu bertumbuh itu tak pernah menyentuh dan menjamah.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 13
    ― Dwitasari
    - +
    +13
  • Dan, jatuh cinta kepada sosok yang belum pernah kugenggam jemarinya, yang tak pernah kurasakan hangat sinar matanya, yang pelukannya belum pernah menyentuh tubuhku.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 184
    ― Dwitasari
    - +
    +13
  • Lagi pula, apa yang kamu harapkan dari seseorang yang tempat ibadahnya berbeda denganmu? Penyatuan? Omong kosong!
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 117
    ― Dwitasari
    - +
    +13
  • Mungkin sudah saatnya aku menyerah. Perasaan kalian terlalu kuat untuk kukalahkan.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 211
    ― Dwitasari
    - +
    +13
  • Iya, cinta memang gaib. Begitu gaib, sampai-sampai membuat mereka yang berbeda dalam segala hal bisa bertemu, saling tahu, dan bisa saja saling cemburu.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 101
    ― Dwitasari
    - +
    +11
  • Perempuan kadang tak berterus terang tentang apa yang ada dalam hatinya.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 209
    ― Dwitasari
    - +
    +11
  • Dan, semoga, air matamu kali ini bukan seperti yang biasa, bukan drama.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 29
    ― Dwitasari
    - +
    +10
  • Iya, mereka terlihat biasa saja, tapi selalu ada hal yang mengganjal di hati mereka masing-masing. Hal yang mereka hindari untuk diperbincangkan di tengah-tengah perasaan cinta mereka.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 118
    ― Dwitasari
    - +
    +10
  • Melihat dia menangis, tapi tak bisa berbuat banyak, rasanya aku ingin meledak. Selalu dia menumpahkan tangisnya di bahuku, sementara baru kali ini aku seolah membasahi hatiku dengan air mata yang tak berwujud air yang keluar dari mata. Aku masih sanggup menahan diri, masih bisa berakting sempurna. Tapi, di dalam sini kami sama-sama sedih, tapi kami menangis hal yang berbeda.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 11
    ― Dwitasari
    - +
    +10
  • Perempuan kadang tak berterus terang tentang apa yang ada dalam hatinya. Aku kira kamu memahami hal itu, ternyata nggak.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 209
    ― Dwitasari
    - +
    +10
  • Aku mau kamu terus sama dia. Cuma dia yang bisa menjamin kebahagiaan kamu, kan?
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 174
    ― Dwitasari
    - +
    +9
  • Aku nggak mau berharap terlalu tinggi, kalau jatuh, pasti sakit banget.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 186
    ― Dwitasari
    - +
    +9
  • Dan, setiap hari aku juga selalu berdoa agar tak pernah jadi bagian dari orang-orang yang berjanji untuk kembali namun malah lupa untuk kembali.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 4
    ― Dwitasari
    - +
    +9
  • Jika semua arah terlihat salah, mungkin akan lebih baik kalau kita nggak sekadar berjalan ke depan, tapi juga melihat ke atas. Melihat ke arah Dia yang selalu sibuk mengawasi kita.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 119
    ― Dwitasari
    - +
    +9
  • Pelukan yang dulu pernah kurasakan kukira bisa tergantikan oleh kehadiran sosok kekasihku. Ternyata aku salah besar. Tak ada pelukan senikmat pelukan perempuan itu, perempuan yang tak pernah menjadi kekasihku.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 202
    ― Dwitasari
    - +
    +9
  • Aku hanya ingin mendengar dia berbicara, aku ingin mengetahui seberapa parah lukanya. Apakah separah yang kurasakan?
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 10
    ― Dwitasari
    - +
    +8
  • Beberapa hal berubah, tapi di antara perubahan ini masih ada yang tetap dan selalu ada. Hatiku sampai saat ini masih dihuni oleh satu orang.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 54
    ― Dwitasari
    - +
    +8
  • Dia memelukku sekali lagi dan wajahku terbenam di dadanya. Namun, tak kudengar detak jantung yang memburu di sana.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 71
    ― Dwitasari
    - +
    +8
 Sebelumnya 1 2 3 4 5 Berikutnya 
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Dwitasari akan selalu Anda temukan di (halaman 3)

Kata kunci popular

Tokoh popular