Dewi Lestari
Penulis dan penyanyi dari Indonesia
Lahir: 1976-
Kata-kata Bijak 101 s/d 115 dari 115.
-
Pada akhirnya menulis adalah proses belajar yang tak pernah usai. Dan, itu jugalah yang membuat menulis begitu memikat.
― Dewi Lestari -
Satu garis jangan sampai kau tepis: membuka diri tidak sama dengan menyerahkannya.
Sumber: Filosofi Kopi 50― Dewi Lestari -
Tahukah engkau bahwa cinta yang tersesat adalah pembuta dunia?.
Sumber: Filosofi Kopi― Dewi Lestari -
Kamu hanya perlu menerima. Menolak, menyangkal, cuma bikin kamu lelah.
Sumber: Rectoverso― Dewi Lestari -
Poyan percaya hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit apa pun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakan saja.
Sumber: Perahu Kertas 391― Dewi Lestari -
Cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. Lebih besar, cinta adalah dia dan kamu, berinteraksi.
Sumber: Filosofi Kopi― Dewi Lestari -
Karya adalah anak jiwa, dan ia sepatutnya hidup di alam terbuka.
Sumber: Filosofi Kopi― Dewi Lestari -
Membuka diri tidak sama dengan menyerahkan.
Sumber: Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade― Dewi Lestari -
Hidup tak pernah berakhir mati. Hidup hanya berganti wujud.
― Dewi Lestari -
Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan.
Sumber: Perahu Kertas 221― Dewi Lestari -
Kau hadir dalam ketiadaan, sederhana dalam ketidakngertian. Gerakmu tidak pasti, namun aku selalu ada disini. Menantimu.
Sumber: Supernova― Dewi Lestari -
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?
― Dewi Lestari -
Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua, dan seterusnya sampai mati.
― Dewi Lestari -
Kamu bebas percaya apapun yang kamu mau. Saya nggak bisa mengubah anggapan kamu. Hanya kamu sendiri yang bisa.
Sumber: Perahu Kertas 152― Dewi Lestari -
Pikiran itu tak terhingga liarnya, luasnya, cepatnya, luar biasa ringan, sekaligus mengerikan.
― Dewi Lestari