Kata-kata Bijak 41 s/d 60 dari 191.
-
Orang tidak waras malah dikunjungi dan didengarkan perkataannya. Kalau sudah demikian, lalu siapa yang sebenarnya gila kecuali si penangkap itu sendiri!
Sumber: Alang 23― Desi Puspitasari -
Pernikahan itu menerima pasangan dengan seluruh kelebihan dan kekurangan.
Sumber: The Strawberry Surprise 231― Desi Puspitasari -
Semua ka ada prosesnya. Hidayah itu dicari, bukan ditunggu.
Sumber: Di Bawah Naungan Cahaya-Mu 128― Desi Puspitasari -
Begitu gampang melepas kemudahan yang diberikan oleh Tuhan, sementara ada banyak orang lain di luar sana yang berharap ada di posisi kalian.
Sumber: Alang 194― Desi Puspitasari -
Dalam menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan pengharapanmu, dalam menghadapi kesedihan, kau bisa memilih satu di antara dua. Satu, hanya bersedih dan membiarkan hidupmu berlarut-larut pada kesedihan itu. Atau, dua, kau bisa bersedih, tapi ada usaha untuk melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik. Kau bebas memilih.
Sumber: On a Journey 121― Desi Puspitasari -
Hidup berisi pilihan dengan masing-masing risikonya.
Sumber: Jogja Jelang Senja 6― Desi Puspitasari -
Ikhlas pakai jibabnya memang niatnya cuma buat Allah, bukan karena orang lain.
Sumber: Di Bawah Naungan Cahaya-Mu 128― Desi Puspitasari -
Imajinasi seringkali membantu memberi dorongan seseorang untuk meraih mimpi.
Sumber: Alang 71― Desi Puspitasari -
Kehidupan manusia itu ya begitu; ada saat-saat bahagia, ada masa-masa pahit. Dalam pernikahan, fase pahit bila dihadapi dan dijalani berdua sih nggak apa-apa, tapi kenyataannya kan nggak.
Sumber: Membunuh Cupid 9― Desi Puspitasari -
Membaca adalah salah satu cara melupakan kesedihan sekaligus kemarahan.
Sumber: Alang 43― Desi Puspitasari -
Patah hati dari Hongkong? Punya pasangan aja enggak.
Sumber: Blue Romance 90― Desi Puspitasari -
Perihal hidup di dunia ini kan sebenarnya hanya dua: sedih dan bahagia. Juga tentang cinta. Jadi ya, harus bersabar.
Sumber: Blue Romance 217― Desi Puspitasari -
Tidak ada yang lebih indah selain mendapatkan kehangatan dari seseorang yang paling dicintai kala diri sedang disapa pedih, ada rasa hangat dan nyaman.
Sumber: Di Bawah Naungan Cahaya-Mu 73― Desi Puspitasari -
Tuhan pernah bilang, shalatlah semampumu, berbuat baik semampumu, beribadah itu semampumu saja.
Sumber: Di Bawah Naungan Cahaya-Mu 81― Desi Puspitasari -
Aku ini anak perempuan yang bermasalah, Lang. Kita nggak akan pernah sudi menikah denganku. Aku juga anak laki-laki yang bermasalah. Bahkan, lebih parah darimu, aku kabur dari rumah.
Sumber: Alang 175― Desi Puspitasari -
Apakah keputusan baik dan buruk harus bergantung pada persetujuan orang lain?
Sumber: Alang 199― Desi Puspitasari -
Apakah semua harus selalu dijelaskan? Apakah semua tidak bisa berjalan hanya dengan dipahami dengan cara masing-masing saja?
Sumber: Di Bawah Naungan Cahaya-Mu 121― Desi Puspitasari -
Bagaimana itu hidup? Seperti sebuah perempatan jalan. Tempat untuk bilang ‘hai’ dan ‘da-dah’.
Sumber: On a Journey 71― Desi Puspitasari -
Belajar itu mengenai perihal kesenangan, bukan begitu?
Sumber: Alang 146― Desi Puspitasari -
Beragama itu tidak seperti mengenakan sepatu. Kenakan sepasang untuk sekian waktu. Bila sudah usang atau memiliki sepasang lagi yang baru, tinggalkan yang lama.
Sumber: Jogja Jelang Senja 1― Desi Puspitasari
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261