Kata-kata Bijak: dari Buya Hamka

Buya Hamka

Buya Hamka

Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia

Lahir: 1908-1981

  • Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa.
  • Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.
  • Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.
  • Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.
  • Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya.
  • Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.
+3

Kata-kata Bijak 41 s/d 60 dari 67.

  • Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia.
    ― Buya Hamka
    - +
    +118
  • Waktu bagi orang Islam adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan.
    ― Buya Hamka
    - +
    +100
  • Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin.
    ― Buya Hamka
    - +
    +94
  • Sebesar-besar atau seberat-berat urusan, jangan dihadapi dengan muka berkerut, kerut muka itu dengan sendirinya menambahkan lagi kerut pekerjaan itu.
    ― Buya Hamka
    - +
    +91
  • Nafsu yang menyebabkan marah dan dengki.
    ― Buya Hamka
    - +
    +89
  • Tuhan menilai apa yang kita beri dengan melihat apa yang kita simpan.
    ― Buya Hamka
    - +
    +88
  • Oleh sebab itu maka bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat Iman dan Islam seseorang.
    Sumber: Falsafah Ketuhanan
    ― Buya Hamka
    - +
    +86
  • Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari.
    ― Buya Hamka
    - +
    +85
  • Bangunlah kekasih ku umat Melayu. Belahan asal satu turunan bercampur darah dari dahulu persamaan nasib jadi kenangan.
    ― Buya Hamka
    - +
    +84
  • Saya merasa ingat kepadanya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang.
    Sumber: Di Bawah Lindungan Ka'bah
    ― Buya Hamka
    - +
    +84
  • Janji Tuhan sudah tajalli, mulialah umat yang teguh iman. Allah tak pernah mungkir janji tarikh riwayat jadi pedoman.
    ― Buya Hamka
    - +
    +72
  • Yang amat ajaib ialah peperangan di antara otak dan hati. Beberapa saat dia dapat dilupakan dan hati mengikut dengan patuh apa kehendak otak. Tapi bila kelihatan rumah tangganya, atau kelihatan rupanya sendiri, dan kadang-kadang bila namanya disebut orang, hati lupa akan perintah otak, ia kembali berdebar ia surut kepada kenang-kenangannya yang lama. Ini yang kerap kali mengalahkan anakanda.
    ― Buya Hamka
    - +
    +72
  • Hujung akal itu fikir, pangkal agama itu zikir.
    ― Buya Hamka
    - +
    +70
  • Tetapi Tuan... kemustahilan itulah yang kerap kali memupuk cinta.
    Sumber: Di Bawah Lindungan Ka'bah
    ― Buya Hamka
    - +
    +67
  • Diribut runduklah padi Dicupak datuk Temenggung Hidup kalau tidak berbudi Duduk tegak kemari canggung Tegak rumah karena sendi Runtuh budi rumah binasa Sendi bangsa ialah budi Runtuh budi runtuhlah bangsa.
    ― Buya Hamka
    - +
    +66
  • Kemerdekaan sauatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa.
    ― Buya Hamka
    - +
    +63
  • Orang yang berakal pergi ke medan perang membawa senjata. Berbantah dan bertukar pikiran dengan cukup alasan. Berlawan dengan kekuatan. Karena dengan akallah tercapai hidup, dengan budi tenanglah hati, dengan pikiran tercapai maksud, dengan ilmu ditaklukkan dunia.
    Sumber: Falsafah Hidup
    ― Buya Hamka
    - +
    +60
  • Kegunaan harta tidak dimungkiri. Tetapi ingatlah yang lebih tinggi ialah cita-cita yang mulia.
    ― Buya Hamka
    - +
    +59
  • Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri.
    Sumber: Falsafah Hidup
    ― Buya Hamka
    - +
    +59
  • Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum berusaha.
    Sumber: Tuan Direktur
    ― Buya Hamka
    - +
    +59
Kata-kata Buya Hamka - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Buya Hamka yang terbaik dan terkenal: 67 ditemukan (halaman 3)

Tentang Buya Hamka

Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih di kenal dengan Buya Hamka. Beliau lahir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, lebih tepatnya di Sungai Batang, Tanjung Raya, pada tanggal 17 Februari 1908. Beliau adalah seorang sastrawan Indonesia, ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik. Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau, Buya Hamka di Sekolah Dasar Maninjau hanya sampai kelas dua. Sejak muda Beliau di kenal sebagai seorang pengelana. Hamka dikenal sebagai seorang moderat. Tidak pernah beliau mengeluarkan kata-kata keras, apalagi kasar dalam komunikasinya. Beliau lebih suka memilih menulis roman atau cerpen dalam menyampaikan pesan-pesan moral Islam. Beliau meninggal pada usia 73 tahun, di Jakarta, pada tanggal 24 juli 1981. Atas jasa dan karya-karyanya, Buya Hamka menerima anugerah penghargaan, antaralai: Doctor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar Cairo pada tahun 1958, Doctor Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia pada tahun 1958, Gelar Datuk Indono dan Pengeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. dipertanggungjawabkan
  2. kenang-kenangannya
  3. temenggung hidup
  4. canggung tegak
  5. kadang-kadang
  6. berbudi duduk

Tokoh yang sama