Kata-kata Bijak dari Boy Candra

Boy Candra

Boy Candra

Penulis dari Indonesia

Hidup: 1989 -

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Kata-kata Bijak 181 s/d 200 dari 298.

  • Perbanyak ajak diri sendiri bicara. Perbanyak tatap diri sendiri. Perbanyak isi kepala sendiri. Perbanyak nasihati diri sendiri, adalah bagian dari cara mengurangi hal-hal itu dilontarkan pada orang lain, dengan cara yang tidak baik.
    Boy Candra
    - +
    +6
  • Waktu akan mengutukmu, hingga tak ada satu hal pun yang menjadi bahagia yang bersedia mengetuk dadamu.
    Sumber: Sebuah Usaha Melupakan 160
    Boy Candra
    - +
    +6
  • Yang orang-orang lihat, nih anak produktif banget. Berbakat. Yang aku rasakan; dari pagi di kamar, mau nulis belum jadi-jadi. Sudah pukul satu dini hari, draf naskah belum nambah juga. Kadang, aku nggak ngerasa berbakat. Aku hanya tekun melakukan pekerjaanku.
    Boy Candra
    - +
    +6
  • Anak muda zaman sekarang lebih suka minta follback, daripada minta ampunan sama Allah.
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Bekerja lebih rajin, berdoa lebih banyak, adalah caraku menciptakan jalan untuk menujumu. Semoga aku sampai tepat waktu. agar kau tak dijemput yang lain lebih dulu.
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Dalam sibuk pekerjaanmu ada doa dari orang-orang yang mencintaimu; agar kau berhasil dan bahagia. Agar kau mampu membuat mereka bangga.
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Dia mungkin tak lagi kau sisakan dalam pikiran di kepalamu. Namun, masih tersimpan rapi dalam rindu di dadamu.
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Kadang, rasa iba hati akan membuat sisa perasaan tumbuh kembali.
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Matamu adalah racun yang melahirkan candu. Pelan-pelan mencairkan kebekuanku, tetapi tak pernah mampu melahirkan keberanian untuk memintamu.
    Sumber: Sebuah Usaha Melupakan
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Namun satu yang pasti, bagaimanapun kau mencoba menjauh pergi, perasaan yang tumbuh di hatimu bukanlah sesuatu yang bisa kau bunuh mati.
    Sumber: Sebuah Usaha Melupakan
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Rindu selalu ada. Kita yang tiada.
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Sebab aku tahu cinta terbaik akan selalu pulang.
    Jika kau tak kunjung datang, barangkali kau memang ditakdirkan sebatas kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenangan.
    Sumber: Sebuah Usaha Melupakan
    Boy Candra
    - +
    +5
  • Aku tidak kurang piknik. Aku hanya kurang diterima saja di hatimu.
    Boy Candra
    - +
    +4
  • Aku tidak suka menonton bola, hanya untuk diterima pergaulan. Aku tidak (lagi) merokok, hanya untuk diterima pergaulan. Aku tidak menyediakan diri melakukan hal-hal yang tak kusukai hanya untuk diterima pergaulan. Teman sejati adalah darah dalam tubuhmu.
    Boy Candra
    - +
    +4
  • Cinta datang begitu saja.
    Sumber: Origami Hati 164
    Boy Candra
    - +
    +4
  • Cinta memang mengubah segalanya. Termasuk kebiasaan yang sudah sangat dibiasakan sekali pun.
    Sumber: Origami Hati 19
    Boy Candra
    - +
    +4
  • Jaga terus impian-impian itu. Usaha dan kerja keras. Doa sebagai bentuk ikhlas. Kelak, berhasil atau tidak akan datang rasa puas.
    Boy Candra
    - +
    +4
  • Jangan terlalu banyak membuat kecewa, sebab usia tidak ada yang tahu.
    Boy Candra
    - +
    +4
  • Kalau kamu sedang sedih kamu ingat saya. Kalau kamu ingin merayakan hidupmu, kamu datang pada dia. Cerita seperti apa sebenarnya yang sedang kamu rencanakan?
    Boy Candra
    - +
    +4
  • Kita tak mungkin sampai akhir dunia. Tapi, kau dan aku bisa sepakat mengisi dunia dengan kisah yang saling melengkapi semampu kita.
    Boy Candra
    - +
    +4
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Boy Candra akan selalu Anda temukan di (halaman 10)

Tentang Boy Candra

Boy Candra lahir pada tanggal 21 November 1989 dan besar di Sumatera Barat. Pernah kuliah di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Aktif di organisasi komunikasi dan radio di kampus (UKKPK UNP). Aktif menulis sejak tahun 2011 Selain ingin terus menulis novel dan buku fiksi lainnya. Juga punya cita-cita menerbitkan buku puisi.
Buku yang sudah terbit: Origami Hati (2013), Setelah Hujan Reda (2014), Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang (2015), Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai (2015).