Kata-kata Bijak dari Bob Sadino

Bob Sadino

Bob Sadino

Pengusaha dari Indonesia

Hidup: 1933 - 2015

Lahir: 9 Maret 1933 Meninggal: 19 Januari 2015

Kata-kata Bijak 61 s/d 80 dari 85.

  • Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan.
    Bob Sadino
    - +
    +6
  • Yang beneran punya, nggak akan banyak bicara seperti mereka yang berlaga sok punya.
    Bob Sadino
    - +
    +6
  • Dibalik setiap harapan selalu diikuti kekecewaan, jadi berhentilah berharap.
    Bob Sadino
    - +
    +5
  • Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin menguras waktu dan tenaga.
    Bob Sadino
    - +
    +5
  • Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif.
    Bob Sadino
    - +
    +5
  • Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Dalam segala aktivitas kita, maka akan bernilai ibadah.
    Bob Sadino
    - +
    +4
  • Kosmetik bukan jaminan kecantikan. Tapi semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan.
    Bob Sadino
    - +
    +4
  • Orang pintar berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang bodoh tidak peduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
    Bob Sadino
    - +
    +4
  • Seorang pintar sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan mencampuradukkan keuangan pribadi dan perusahaan.
    Bob Sadino
    - +
    +4
  • Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak cuma melangkah saja, ngapain mikir, kan cuma selangkah.
    Bob Sadino
    - +
    +3
  • Banyak orang tanya, “Bisnis apa yang BAGUS?” Jawabnya, “Bisnis yang bagus adalah yang DIBUKA, bukan yang ditanyakan terus.
    Bob Sadino
    - +
    +2
  • Kegagalan adalah bumbu kehidupan. Kegagalan membuat kita bisa menjadi manusia yang tangguh.
    Bob Sadino
    - +
    +2
  • Orang pintar menganggap sudah mengetahui banyak hal, tetapi seringkali melupakan penjualan. Orang bodoh berpikir simple, yang penting produknya terjual.
    Bob Sadino
    - +
    +2
  • Orang pintar yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang bodoh tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
    Bob Sadino
    - +
    +2
  • Saya tidak pernah mau membagikan kunci sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang, “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami.
    Bob Sadino
    - +
    +2
  • Secepatnya beraksi tanpa perlu sertifikasi orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras secepatnya mendapatkan uang, agar bisa membayar pelamar kerja.
    Bob Sadino
    - +
    +2
  • Tidak bekerja setengah-setengah, apabila telah memulai suatu usaha maka kerjakanlah dengan serius. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena akan menyia-nyiakan harta, tenaga, waktu yang telah kita kerahkan untuk memulai bisnis.
    Bob Sadino
    - +
    +2
  • Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.
    Bob Sadino
    - +
    +1
  • Kemauan harus dilandasai dengan tekad yang bulat dan harus berani dalam mengambil peluang yang ada.
    Bob Sadino
    - +
    +1
  • Nikmatilah hidup selama Anda masih memilikinya dan terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu! Karena Anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik Raga akan datang dan mengatakan pada Anda, “Ini saatnya pulang!” memaksa Anda meninggalkan apa pun yang Anda cintai, dan Anda banggakan, serta sombongkan.
    Bob Sadino
    - +
    +1
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Bob Sadino akan selalu Anda temukan di (halaman 4)

Tentang Bob Sadino

Bob Sadino
Bambang Mustari Sadino atau Bob Sadino adalah anak bungsu dari lima bersaudara lahir 9 Maret 1939, di Tanjungkarang, Lampung. Bob Sadino atau lebih akrab di panggi Om Bob ini lahir dari keluarga berkecukupan, namun bukan itu faktor yang menjadikan Om Bob sebagai pengusaha sukses.
Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Ia menghabisakan setengah hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalananya tersebut kemudian ia menetap selama Sembilan tahun di Belanda dan bekerja di jakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg,Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Bob Sadino kembali ke Indonesia pada tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, anak bungsu dari lima bersaudara ini hanya punya satu tekad, yaitu bekerja tanpa harus di bawah perintah orang lain. Ayahnya, Sadino orang Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal ketika Bob berusia 19. Ini telah menjadi tantangan baginya, sehingga akhirnya ia harus hidup mandiri.

Dengan modal yang Bob bawa dari Eropa hanya dua mobil Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan dan mobil satunya lagi ia jadikan taksi dan Bob sendiri yang menjadi sopirnya. Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari seorang temannya. Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah warung shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.

Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak akan ada habisnya. Haji yang menyukai musik klasik dan jazz ini mengakui, saat-saat yang paling indah baginya adalah ketika bersembahyang jamaah dengan kedua anaknya.