Kata-kata Bijak dari Ayu Utami

Ayu Utami

Ayu Utami

Penulis dan wartawan dari Indonesia

Hidup: 1968 -

Kategori: Media | Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 21 Nopember 1968

  • Dunia ini penuh dengan orang jahat yang tidak dihukum. Mereka berkeliaran. Sebagian karena tidak tertangkap, sebagian lagi memang dilindungi, tak tersentuh hukum, atau aparat.
  • Hidup adalah permainan. Tapi hidup tak boleh dikuasai permainan.
  • Di negeri ini seks adalah milik orang dewasa lewat penikahan.
  • Biarlah aku kalah di mata orang banyak. Aku memilih menang di mataku sendiri. Itulah ujian terberatku: memilih kalah di mata dunia tapi setia pada prinsip yang tak kelihatan orang.
  • Spiritualisme kritis adalah penghargaan terhadap yang spiritual tanpa menghianati nalar kritis.
  • Aku mencintai dia dengan cinta seorang perempuan pada lelaki yang luka.
  • Perempuan dilatih untuk menerima nilai, bukan untuk memberi nilai....
  • Kami, para lelaki, sering melakukan sesuatu demi kegagahan. Tapi kaum perempuan berbuat demi kehidupan.
  • Segala yang rupa ini membantu kita mencapai yang tanpa rupa.
  • Kasih adalah suatu pengalaman yang tidak bisa diringkus dalam kata-kata.
  • Kita tidak bisa memilih lahir sebagai anak kaya atau miskin, dari orang tua yang harmonis atau berkelahi melulu. Kita tidak bisa memilih talenta kita.
  • Tak pernah ada yang salah dengan cinta. Ia mengisi sesuatu yang tidak kosong.
  • Kadang sesuatu hadir begitu sederhana, sehingga kita enggan mengakuinya.
  • Waktu adalah hal yang aneh sekali. Bagaimana dia bisa memisahkan kita dari kita di masa lalu?
  • Adakah keindahan perlu dinamai?
  • Jika kita tidak mendengar frekuensi bunyi tertentu, bukannya bunyi itu tidak ada.
+13

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 61.

  • Dunia ini penuh dengan orang jahat yang tidak dihukum. Mereka berkeliaran. Sebagian karena tidak tertangkap, sebagian lagi memang dilindungi, tak tersentuh hukum, atau aparat.
    Sumber: Saman
    Ayu Utami
    - +
    +48
  • Hidup adalah permainan. Tapi hidup tak boleh dikuasai permainan.
    Ayu Utami
    - +
    +34
  • Para tentara itu telah menjadi seperti ibuku: hendak mencetak anak-anak muda yang patuh, tidak menginginkan kebebasan, tidak punya kenakalan, melainkan hanya mengangguk-angguk seperti ayam broiler; hingga kiamat memotong leher mereka.
    Sumber: Cerita Cinta Enrico
    Ayu Utami
    - +
    +30
  • Betapa menakjubkan kenyataan yang dibangun oleh bayang-bayang.
    Sumber: Maya
    Ayu Utami
    - +
    +25
  • Biarlah aku kalah di mata orang banyak. Aku memilih menang di mataku sendiri. Itulah ujian terberatku: memilih kalah di mata dunia tapi setia pada prinsip yang tak kelihatan orang.
    Sumber: Cerita Cinta Enrico 55
    Ayu Utami
    - +
    +23
  • Dan Timur dan Barat pastilah konsep yang amat ganjil, sebab kita berbicara tentang kesopanan sambil telanjang.
    Sumber: Saman
    Ayu Utami
    - +
    +23
  • Di negeri ini seks adalah milik orang dewasa lewat penikahan.
    Sumber: Saman 136
    Ayu Utami
    - +
    +23
  • Jika kebetulan terjadi terlalu banyak, seorang ilmuwan akan mencari pola, dan seorang beriman akan mencari Tuhan.
    Ayu Utami
    - +
    +18
  • Selanjutnya hidup bagaikan judi.
    Sumber: Cerita Cinta Enrico
    Ayu Utami
    - +
    +18
  • Banyak hal dengan mudah terlupakan, seperti kita sama sekali lupa kenapa kita tidak bisa mengingatnya lagi.
    Sumber: Saman
    Ayu Utami
    - +
    +16
  • Terang yang paling kecil datang dari lilin-lilin yang dinyalakan koster sebelum misa pentahbisan dimulai.
    Sumber: Saman 40
    Ayu Utami
    - +
    +15
  • Orang yang tidak pernah merasa tertekan tak kan bisa menginginkan kebebasan.
    Sumber: Cerita Cinta Enrico
    Ayu Utami
    - +
    +12
  • Spiritualisme kritis adalah penghargaan terhadap yang spiritual tanpa menghianati nalar kritis.
    Sumber: Simple Miracles: Doa dan Arwah
    Ayu Utami
    - +
    +11
  • Aku mencintai dia dengan cinta seorang perempuan pada lelaki yang luka.
    Sumber: Maya
    Ayu Utami
    - +
    +10
  • Psikoanalisa menunjukkan adanya sisi gelap bawah sadar manusia yang sangat mempengaruhi tindakan manusia.
    Sumber: Cerita Cinta Enrico 208
    Ayu Utami
    - +
    +10
  • Ibuku bisa membaca bahasa Jerman dan Inggris, bisa menunggang kuda, bermain polo, tenis, mengetik, mencatat dengan steno, bermain akordeon, membaca koran dan buku-buku tebal.
    Sumber: Cerita Cinta Enrico 5
    Ayu Utami
    - +
    +9
  • Aku selalu merasa bahwa perempuan sering jauh lebih tangguh daripada laki-laki. Dan mereka memikirkan kehidupan, bukan kegagahan.
    Sumber: Cerita Cinta Enrico
    Ayu Utami
    - +
    +8
  • Apa tidak cukup menjadi orang baik? Mengapa orang harus jadi pengkabar juga, memaksakan iman kita pada waktu dan telinga orang lain?
    Sumber: Cerita Cinta Enrico
    Ayu Utami
    - +
    +7
  • Cuma yang sungguh setiakawan adalah dia yang berkorban untuk sesuatu yang tanpa harapan sekalipun!
    Sumber: Cerita Cinta Enrico 145
    Ayu Utami
    - +
    +7
  • Mungkin kita tidak punya kemampuan untuk mengampuni. Yang bisa kita lakukan adalah berdamai dengan sisi lain manusia yang tak kita mengerti.
    Sumber: Lalita
    Ayu Utami
    - +
    +6
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Ayu Utami akan selalu Anda temukan di

Tentang Ayu Utami

Ayu Utami lahir di Bogor, 21 November 1968, besar di Jakarta dan menamatkan kuliah di Fakultas Sastra Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia. Ayu Utami dikenal sebagai novelis pendobrak kemapanan, khususnya masalah seks dan agama. Pendidikan terakhirnya adalah S-1 Sastra Rusia dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia juga pernah sekolah Advanced Journalism, Thomson Foundation, Cardiff, UK dan Asian Leadership Fellow Program, Tokyo, Japan.
Ayu Utami merupakan salah satu pengarang wanita yang dinobatkan sebagai pemenang pertama dalam Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta. Pada tahun 2000, novel Saman mendapatkan penghargaan bergengsi dari negeri Belanda yaitu Penghargaan Prince Clause Award. Suatu penghargaan yang diberikan kepada orang-orang dari dunia ketiga yang berprestasi dalam bidang kebudayaan dan pembangunan. Novel tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dengan judul Samans Missie, yang diluncurkan di Amsterdam pada 9 April 2001 dan dihadiri sendiri oleh Ayu Utami. Baginya menulis novel merupakan cara untuk mengeksplorasikan bahasa Indonesia, bahasa yang masih muda, yang kurang dilakukannya sebagai wartawan.