Kata-kata Bijak: dari Aruni Husna

Aruni Husna

Aruni Husna

Penulis dari Indonesia

Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 12.

  • Dunia tak sekecil rumah merpati, kawan. Sesudah lulus, ladang hidup kita ibarat samudera. Dan kita adalah calon nakhoda yang diincar kapal-kapal.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +31
  • Persis sehelai daun pada ranting tertimpa cahaya matahari. Mulanya hijau, kemudian menguning, lalu cokelat, akhirnya lepas dari ranting. Jatuh, membusuk.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +17
  • Aku tak percaya. Bagaimana mungkin mantan aktivis hebat sepertimu pulang kampung?
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +12
  • Pasti, ia tak jauh dari dulu. Sedikit gemuk, sedikit kurus. Tidak kaya, tidak miskin.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +4
  • Tak mengapa, karena partai perlu pikiran birokrat ahli. Tanpa mereka, partai politik hanya jadi roh gentayangan pencari suara.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +4
  • Mereka lihai memoles bibir, mulut, hidung, pipi, mata, alis; semua atribut wajah agar terlihat memikat.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +2
  • Tak sedikit kawan jadi pengusaha yang lihai melobi kanan-kiri demi sebuah kepentingan.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +2
  • Hujan deras turun. Timbunan air menumpuk, memunculkan kubangan.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
    +1
  • Ia bergerak dengan puncak luka.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
     0
  • Kakekku guru, ayahku guru, keluarga besarku guru. Aku adalah guru. Dengan jadi guru, aku belajar merendahkan hatiku.
    Sumber: Nyonya Malisa
    ― Aruni Husna
    - +
     0
Kata-kata Aruni Husna - quotes, kata mutiara, kata bijak dan kutipan dari Aruni Husna yang terbaik dan terkenal: 12 ditemukan

FAQ: Tanya Jawab

Apa kata-kata bijak paling terkenal dari Aruni Husna?

Dua kata-kata bijak paling terkenal dari Aruni Husna adalah: "Dunia tak sekecil rumah merpati, kawan. Sesudah lulus, ladang hidup kita ibarat samudera. Dan kita adalah calon nakhoda yang diincar kapal-kapal." dan "Persis sehelai daun pada ranting tertimpa cahaya matahari. Mulanya hijau, kemudian menguning, lalu cokelat, akhirnya lepas dari ranting. Jatuh, membusuk.".

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. kapal-kapal
  2. gentayangan
  3. kepentingan
  4. memunculkan
  5. merendahkan
  6. membusuk

Tokoh yang sama