Tentang Aqessa Aninda
Aqessa Aninda merupakan seorang penulis kelahiran jakarta, 17 Februari 1992. Selain sebagai penulis, ia juga berprofesi sebagai IT programmer analyst di sebuah perusahaan asuransi.
Dua buah karyanya yang telah dibukukan adalah "Secangkir Kopi dan Pencakar Langit", serta "Satu Ruang". Tulisan fiksi lainnya dapat dilihat di Wattpad dengan akun @fairywoodpaperink.
Buku dari Aqessa Aninda
Telusuri kata bijak dari Aqessa Aninda yang mengandung salah satu kata berikut:
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 121.
-
Ada momen di mana cowok suka mendadak jadi ganteng.
― Aqessa Aninda -
Cari cewek mah jangan di kondangan. Mereka bawaannya gatel langsung pengen berdiri di pelaminan juga.
― Aqessa Aninda -
Sesungguhnya, seseringnya Kinan dapat perhatian dari lawan jenis, dia tetaplah perempuan yang cuma bisa malu-malu kucing kalau mendadak diajak jalan sama cowok sekelas Satrya. Tapi, Kinan hanya mampu melempar kode lewat senyum dan berhati-hati untuk melangkah. Ia ingin merasakan lagi rasanya dicintai, bukan hanya dimiliki.
― Aqessa Aninda -
Tidak ada yang mengerti. Kadang cinta berwujud ciuman atau pelukan. Kadang cinta hanya berwujud dalam sebuah doa. Dan tak banyak yang menyadarinya.
― Aqessa Aninda -
Hubungan itu bukan judi, yang kita bisa coba, siapa tahu beruntung. Hubungan juga bukan dua merger korporasi yang harus saling menguntungkan.
― Aqessa Aninda -
Karena waktu terus berjalan, air terus mengalir, pagi berganti malam, panas menguap berkumpul di langit menjadi hujan, matahari berganti tugas dengan bulan. Meski mereka sama-sama seperti ikan mati di sungai, hanya mengikuti arus sungai mengalir. Berharap saling bertemu di muara sungai nantinya.
― Aqessa Aninda -
Orang emang suka gitu kadang. Menganggap apa yang mayoritas sukai lebih benar daripada minoritas.
― Aqessa Aninda -
Untuk membuat perempuan jatuh cinta itu cukup membuatnya tertawa saja.
― Aqessa Aninda -
Hargai orang yang memberikan hatinya untukmu dengan tulus meski hanya separuh. Karena tidak setiap hari kamu mendapatkannya.
― Aqessa Aninda -
Kadang yang dibutuhin cuma cinta. Karena dari sana ada empati, ada kasih sayang. Kadang kita nggak sadar, itu yang dibutuhin untuk ngerasa utuh.
― Aqessa Aninda -
Kata orang, menggenggam cinta itu seperti menggenggam pasir, jangan terlalu erat, nanti perlahan terempas.
― Aqessa Aninda -
Kalau memang benar perasaan ini namanya sayang, kenapa menyayangimu rasanya begitu menyesakkan?
― Aqessa Aninda -
Kenapa cowok-cowok itu suka punggung-able? Enak dilihat dari belakang, minta digaruk-garuk punggungnya.
― Aqessa Aninda -
Kenapa sih kategori sial untuk perempuan itu cuma sampai jauh dari jodoh?
― Aqessa Aninda -
Kadang kita terlalu sibuk untuk tumbuh dewasa dan lupa bahwa orangtua kita juga beranjak tua.
― Aqessa Aninda -
Kadang sebagai sahabat, kita perlu memberi sahabat kita privasi untuk dirinya sendiri.
― Aqessa Aninda -
Nggak semua cinta harus dimiliki. Kadang yang lo kira matahari, tahunya cuma pelangi.
― Aqessa Aninda -
Dengan Kinan, Satrya seperti bercermin. Dengan Sabrina, rasanya hari-harinya menjadi lebih cerah.
― Aqessa Aninda
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261